Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kelompok Bantuan Haiti Hentikan Operasi Gara-gara Kekerasan Geng

Kelompok bantuan Haiti yang didukung IRC untuk sementara menghentikan operasi, termasuk beberapa klinik kesehatan keliling.

18 Agustus 2023 | 19.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bantuan Haiti yang didukung oleh Komite Penyelamatan Internasional (IRC) untuk sementara menghentikan operasi, termasuk beberapa klinik kesehatan keliling, menyusul kekerasan ekstrem selama berhari-hari di beberapa bagian ibu kota negara Karibia, Port-au-Prince.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dalam hitungan hari, kekerasan meningkat secara dramatis di Port-au-Prince, terutama yang mempengaruhi lingkungan di mana IRC bekerja sama dengan organisasi lokal untuk menyediakan layanan vital," kata kelompok bantuan tersebut pada Kamis, 17 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IRC meluncurkan rencana tanggapan Haiti Desember lalu dan bekerja dengan sejumlah kelompok lokal di sekitar ibu kota, tempat banyak kekerasan terjadi.

Sejak Sabtu, PBB memperkirakan hampir 5.000 orang telah meninggalkan rumah mereka dari daerah sekitar Savanes Pistache Carrefour Feuilles, yang dikepung oleh geng Grand Ravine, yang dipimpin oleh Renel Destina, yang dikenal sebagai "Ti Lapli."

Pada Rabu, warga Carrefour Feuilles berkumpul di luar gedung Angkatan Darat dan meminta bantuan, sementara banyak keluarga pengungsi mendirikan tempat berlindung di sekolah setempat.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Haiti mengatakan polisi akan mengerahkan "semua pasukannya" untuk memulihkan ketertiban di Carrefour Feuilles.

Polisi Haiti yang kekurangan senjata telah berjuang melawan gerombolan bersenjata berat yang secara dramatis memperluas wilayah sejak tahun lalu, perang wilayah mereka mendorong perpindahan massal, kekurangan pangan yang parah, pembunuhan, penculikan dan kekerasan seksual di daerah-daerah di bawah kendali mereka.

Oktober lalu, pemerintah Haiti meminta bantuan keamanan luar negeri yang mendesak tetapi ini tidak dijawab sampai Kenya turun tangan bulan lalu, karena banyak negara waspada memberikan dukungan kepada pemerintah Perdana Menteri Ariel Henry yang tidak terpilih, yang dianggap oleh banyak warga Haiti korup.

Setelah penilaian dasar dalam beberapa minggu mendatang, rencana tersebut harus dilakukan pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB.

IRC mengatakan bahwa meskipun organisasi mitranya bekerja untuk terus memberikan layanan, penghalang jalan yang dipasang oleh geng yang bertikai mencegah penduduk untuk mengaksesnya.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus