Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Istanbul - Jacqueline Sutton, bekas wartawan kantor berita Inggris, BBC, ditemukan tewas dalam kondisi mencurigakan di toilet Bandara Internasional Ataturk, Kota Istanbul, Turki, pada Minggu, 18 Oktober 2015. Media Turki melaporkan korban yang dikenal sebagai Jacky itu melakukan perjalanan dari Bandara Heathrow di London ke Bandara Ataturk di Istanbul. Di Bandara Ataturk, dia diyakini ketinggalan pesawat yang menuju Irbil di Irak.
Dia kemudian tampak tertekan setelah diberi tahu anggota staf maskapai penerbangan bahwa dia harus membeli tiket baru. Belakangan, dia ditemukan dalam keadaan sudah tewas di toilet oleh tiga warga Rusia.
Sejumlah kolega Jacky mendesak pemerintah Inggris untuk melakukan penyelidikan intensif atas kematiannya. Sebab, mereka tidak percaya Jacky bunuh diri karena ketinggalan pesawat ke Irbil dan kehabisan uang, seperti dilaporkan media Turki.
“Saya sangat terkejut dan tak yakin Jacky bunuh diri. Saya minta pemerintah melakukan penyelidikan menyeluruh,” kata Susan Hutchinson, kawan Jacky di Australian National University (ANU), kepada ABC News, Senin, 19 Oktober 2015.
Mazin Elias, wartawan Irak yang pernah bekerja dengan dia, mengatakan tidak mungkin Sutton bunuh diri. Dia menyatakan, “Seseorang telah membunuh Jacky.” Dia juga berpikir sangat tidak mungkin perempuan itu ketinggalan pesawat. “Kita tidak sedang berbicara tentang seorang gadis. Dia wanita dewasa, seorang wanita karier, dia seorang manajer hebat.”
Jacky, yang mengembuskan napas terakhir pada usia 50, telah lama bekerja di Irak. Terakhir ia menjabat Direktur Institut Pelaporan Perang dan Perdamaian untuk Irak, sebuah organisasi yang mendukung para wartawan dan aktivis di negara-negara yang dilanda konflik. Jacky menggantikan posisi Ammar Al Shahbander, yang tewas karena serangan bom mobil di Bagdad pada Mei lalu.
Warga Inggris asal Hertfordshire ini juga tengah menempuh pendidikan doktoral di Pusat Studi Arab dan Islam ANU di Canberra. Jacky tercatat dalam profil akun LinkedIn-nya sempat bekerja untuk beberapa perusahaan besar selama hidupnya, seperti PBB dan menjadi produser dan penyiar BBC World pada 1998–2000.
DAILY MAIL | BBC | THE MIRROR | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini