Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Surat kabar Jerusalem Post pada Selasa, 22 April 2024, mewartakan Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi di wilayah selatan Gaza itu. Evakuasi dilakukan untuk meminimalkan jumlah korban dari warga sipil Gaza setelah Israel berkeras akan tetap menjalankan rencana menghancurkan batalion Hamas tersisa di Rafah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terkait pemberitaan ini, Kementerian Pertahanan Israel belum memberikan konfirmasi. Jerusalem Post mewartakan kabar ini dibocorkan oleh sebuah sumber tanpa pengumuman resmi. Satu tenda yang dibeli Israel itu, bisa dihuni sampai 12 orang. Pembelian tenda ini menjadi salah satu sinyalemen adanya persiapan nyata untuk evakuasi warga Gaza di Rafah, di mana ada lebih dari satu juta warga Palestina berlindung di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali mengutarakan rencana menginvasi Rafah, yakni satu-satunya kota tersisa di Gaza yang belum mengalami kehancuran besar akibat serangan darat. Militer Israel meyakini masih ada sisa empat batalion Hamas di Rafah serta beberapa panglima tinggi Hamas. Tel Aviv meyakini batalion-batalion Hamas terdiri dari seribu anggota.
Sebelum melancarkan serangan ke Rafah, militer Israel pernah mengatakan akan mengevakuasi warga sipil dari Rafah yang disebut ‘pulau-pulau kemanusiaan’. Di wilayah itu, makanan dan fasilitas kesehatan masih tersedia. Rencana Negeri Bintang Daud menyerang Rafah menuai kecaman luas, termasuk dari sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, yang memperingatkan Netanyahu kalau Israel bisa dikucilkan komunitas internasional jika nekat menyerang Rafah.
Serangan Israel buntut dari serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas yang diklaim Israel menewaskan lebih dari 1.200 orang dan lebih dari 250 warga negara Israel disandera Hamas. Balasan Israel itu telah membuat Gaza tinggal puing-puing dan membuat sebagian besar populasinya kehilangan tempat tinggal.
Serangan darat dan serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 33 ribu orang yang sebagian besar warga sipil Gaza. Dunia internasional pun telah menyerukan gencatan senjata.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini