Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MALAYSIA dikenal mengutamakan kesempatan bagi pribumi, warga
keturunan Melayu. Apa masalahnya? Menyongsong hari
kemerdekaan ke-25 negara itu, TEMPO menginterpiu PM Datuk Sri
Mahathir Mohamad pekan lalu di Kuala Lumpur. Sedikit petikan:
Apakah Datuk melihat ada yang terlalu jauh tertinggal sehingga
diberikan prioritas utama?
Pembangunan negara untuk semua golongan. Yang miskin dan kaya
akan tetap ada. Tapi yang penting ialah bagaimana agar yang
miskin juga bisa mendapat kekayaan yang diadakan oleh
pemerintah. Siapa saja yang ingin dan mau bekerja keras
mempunyai peluang sama. Yang jadi masalah ialah mereka yang
tidak mau mengubah sikap.
Datuk melihat mereka yang pernah berjuang bagi kemerdekaan
Malaysia menuntut balas jasa secara langsung?
Mereka hanya ingin pengakuan terhadap perjuangan mereka, bukan
dari segi pemberian sesuatu. Mereka hanya ingin dihargai
sewajarnya.
Bagaimana menjaga kemantapan perpaduan antara kaum (ras)?
Kami mencoba menghapuskan sebab-sebab yang menimbulkan masalah
rasial. Langkah pertama yang kami adakan ialah mengurangi
perbedaan kekayaan atau status ekonomi. Kalau perbedaan ekonomi
kaum ini dapat dihilangkan, tak akan timbul lagi masalah saling
curiga terhadap kelebihan (kemampuan) kaum masing-masing.
Partai perkauman seperti UMNO, MCA, MIC, dan lain-lain, akan
berubah sifatnya?
Kalau sudah tidak ada perasaan ras, tidak mungkin lagi dibentuk
partai yang berasas pada ras. Tapi itu tidak akan terwujud dalam
jangka yang singkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo