Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo setelah perundingan gencatan senjata dengan Israel gagal

10 Mei 2024 | 09.50 WIB

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. Sejumlah tank Israel juga terlihat mengelilingi kota Rafah. REUTERS/Hatem Khaled
material-symbols:fullscreenPerbesar
Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. Sejumlah tank Israel juga terlihat mengelilingi kota Rafah. REUTERS/Hatem Khaled

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengatakan pada Jumat pagi 10 Mei 2024 bahwa delegasinya yang menghadiri perundingan gencatan senjata Gaza di Kairo telah meninggalkan kota itu menuju Qatar. Hamas menambahkan bahwa “bola sekarang sepenuhnya” berada di tangan Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Delegasi perundingan meninggalkan Kairo menuju Doha. Dalam praktiknya, pendudukan (Israel) menolak proposal yang diajukan oleh para mediator dan mengajukan keberatan terhadap beberapa isu utama,” kata kelompok tersebut dalam pesannya kepada faksi-faksi Palestina lainnya, seraya menambahkan bahwa mereka mendukung proposal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Oleh karena itu, kendali kini sepenuhnya berada di tangan pendudukan.”

Media Mesir yang terhubung dengan negara, Al-Qahera News, melaporkan pada Kamis bahwa perwakilan dari kedua kubu meninggalkan Kairo setelah dua hari perundingan yang bertujuan untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dalam perang tujuh bulan di Jalur Gaza.

Upaya yang dilakukan Mesir dan mediator lainnya, yaitu Qatar dan Amerika Serikat, “terus mendekatkan sudut pandang kedua pihak”, tambah media tersebut, mengutip sumber tingkat tinggi Mesir.

Hamas mengatakan pada Senin bahwa mereka telah menerima proposal gencatan senjata yang diajukan oleh para mediator.

Kesepakatan itu, kata kelompok itu, mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza, pemulangan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat perang, dan pertukaran sandera yang ditahan oleh militan dengan tahanan Palestina yang ditahan di Israel, dengan tujuan “gencatan senjata permanen”.

Kantor Netanyahu pada saat itu menyebut usulan tersebut “jauh dari tuntutan penting Israel”, namun mengatakan pemerintah masih akan mengirim perunding ke Kairo.

Israel telah lama menolak gagasan gencatan senjata permanen, dan bersikeras bahwa mereka harus menyelesaikan tugas untuk menghancurkan Hamas.

Serangan Israel terhadap Gaza dipicu oleh serangan pada 7 Oktober oleh militan Hamas, yang menurut perhitungan mereka menewaskan 1.139 orang.

Pengeboman balasan Israel sejak itu telah menewaskan sekitar 35.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat, dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi.

AL ARABIYA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus