Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

Li Shaoyun, sopir taksi malam, jadi sorotan netizen di Cina karena membawa anak balitanya saat bekerja dari senja hingga subuh sejak tiga tahun lalu.

10 Agustus 2017 | 18.59 WIB

Seorang ibu di China bekerja sebagai pengemudi taxi malam selama hampir tiga tahun. scmp.com
Perbesar
Seorang ibu di China bekerja sebagai pengemudi taxi malam selama hampir tiga tahun. scmp.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

EMPO.CO, Wuhan - Li Shaoyun, 42 tahun, orang tua tunggal di Cina, menjadi sorotan para netizen setelah diberitakan menjadi sopir taksi malam hari dengan membawa anak perempuannya berusia 3 tahun saat bekerja.

Li yang tinggal di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, bekerja sebagai sopir taksi untuk membiayai hidupnya dan anak balitanya, Yiyi. Sudah tiga tahun Yiyi menemani ibunya bekerja mencari penumpang dari senja hingga jam 5 subuh.

Baca: Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah 

Li menyewa mobil dengan harga US$ 15 atau setara Rp 200 ribu per hari. Ia menyisihkan Rp 200 ribu dari penghasilannya setiap hari untuk membeli BBM. Sisa penghasilannya sehari digunakan untuk membiayai hidup dia dan anaknya.

Li terpaksa membawa Yiyi saat bekerja karena ia tak mampu membayar pengasuh anak.

Biasanya, Yiyi duduk di sebelah ibunya. Terkadang bocah perempuan itu terpaksa pindah duduk di kursi belakang jika ada penumpang yang memerlukan duduk di kursi depan.

Beberapa penumpang menolak naik taksi yang dikemudian Li ketika mereka melihat Yiyi ada di dalam.

Baca: Ayah Ajak Putrinya Bermain di Kuburan untuk Bersiap Hadapi Ajal

Si bocah Yiyi biasanya tertidur di dalam mobil ketika jam menunjukkan pukul 01.00. Menurut Li, sebelum tidur, anak semata wayangnya itu kerap meminta ibunya berhenti bekerja dan kembali pulang ke rumah lebih cepat.

"Mami enggak punya uang cukup. Kalau enggak ada uang, bagaimana bisa beli makan untuk Yiyi," kata Li mencoba menenangkan bocah mungil itu, seperti dikutip dari South China Morning Post, 10 Agustus 2017.

Situasi yang dihadapi ibu dan bocah perempuannya ini viral di media sosial setelah diberitakan media setempat.

"Orang-orang yang memiliki anak-anak mampu memahami semua kerja keras ibu ini. Harapan terbaik untuk mereka," ujar seorang netizen.

"Sedih, tapi sungguh tidak aman untuk anak perempuan itu," ujar netizen lainnya.

Li dan Yiyi merupakan potret kerasnya hidup di Cina, khususnya sebagai orang tua tunggal.  

SOUTH CHINA MORNING POST | MARIA RITA


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maria Rita Hasugian

Maria Rita Hasugian

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus