Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Komandan Militer Hizbullah Fuad Shukr, Mengapa Israel Menargetkannya?

Fuad Shukr, komandan militer senior dan kepercayaan dekat Sayyed Hassan Nasrallah, dinyatakan tewas dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon.

1 Agustus 2024 | 11.15 WIB

Komandan Hizbullah Fouad Shokor alias Hajj Mohsen. Military media
Perbesar
Komandan Hizbullah Fouad Shokor alias Hajj Mohsen. Military media

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa, 30 Juli 2024, malam, Israel menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota Lebanon, pinggiran selatan Beirut, membunuh komandan senior Hizbullah Fuad Shukr.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Fuad Shukr, yang juga dikenal dengan nama alias Hajj Mohsen, dari kota Nabi Sheet di Lembah Bekaa, dianggap sebagai salah satu anggota pendiri Perlawanan Islam di Lebanon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Shukr memulai kegiatan militannya di daerah Ouzai di ibu kota Lebanon, Beirut, dan dengan cepat menjadi tokoh kunci dalam melawan agresi Israel pada 1982. Dia berpartisipasi dalam pertempuran-pertempuran penting seperti yang terjadi di Khalde dan Fakultas Ilmu Pengetahuan di Beirut, di mana dia muncul sebagai komandan yang signifikan dan membantu mendirikan kelompok-kelompok Perlawanan.

Shukr dianggap sebagai salah satu penasihat terdekat Sayyed Hassan Nasrallah dan telah dikejar oleh Amerika Serikat atas dugaan perannya dalam operasi pengeboman yang melenyapkan tentara AS dan Prancis yang dikerahkan di Lebanon selama Perang Saudara, dalam Pengeboman Barak Beirut tahun 1983.

Setelah operasi tersebut, AS memberikan hadiah sebesar $5 juta untuk setiap informasi mengenai Shukr, namun tidak berhasil menemukannya. Dia ditetapkan sebagai "Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus" oleh Amerika Serikat pada tahun 2019 setelah dia ditetapkan oleh Departemen Keuangan pada 2015.

The New York Times, mengutip seorang pejabat militer Israel yang tidak disebutkan namanya dan sumber-sumber informasi lainnya, mengatakan bahwa orang kepercayaan Sayyed Hassan telah mengambil alih sebagian tanggung jawab Martir Mustafa Badreddine setelah ia menjadi martir di Suriah.

Sepanjang kariernya, Shukr terlibat dalam membela Suriah selama perang dan pembebasan al-Qusayr, dan dia dianggap setara dengan Kepala Staf.

Dia digambarkan sebagai "veteran berpengalaman" dan salah satu dalang di balik pengembangan persenjataan peluru kendali presisi Hizbullah.

Pada 1992, Shukr memperluas pengaruhnya dengan menangani urusan eksternal, termasuk portofolio Bosnia dan Herzegovina, dan membimbing para pemuda yang mendukung saudara-saudara mereka di Bosnia.

Setelah kembali ke Lebanon, ia melanjutkan kegiatan perlawanannya sebagai komandan unit militer hingga tahun 1995 dan berperan penting dalam mendirikan angkatan laut dan udara Hizbullah.

Setelah kembali ke Lebanon, ia melanjutkan kegiatan perlawanannya sebagai komandan unit militer hingga 1995 dan berperan penting dalam mendirikan angkatan laut dan udara Hizbullah.

Pada 2006, ia bertanggung jawab atas pasukan rudal dan angkatan laut, terutama menargetkan kapal perang Israel Sa'ar. Shukr ditunjuk sebagai asisten Jihad pusat oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dan Dewan Syura partai.

Tokoh Penting

Mohanad Hage Ali, seorang peneliti Carnegie Middle East Center yang berbasis di Beirut, menegaskan bahwa komandan senior tersebut adalah "tokoh penting" bagi Perlawanan Lebanon, demikian menurut The New York Times.

Matthew Levitt, seorang ahli Hizbullah di Washington Institute for Near East Policy, mengatakan bahwa Shukr memainkan peran penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh Perlawanan Islam di Lebanon Selatan sebelum pembebasannya pada 2000.

Dia juga terlibat dalam operasi Hizbullah di Suriah. Berkat dedikasinya pada Perlawanan Lebanon, Shukr dengan cepat berevolusi menjadi pemimpin militer Hizbullah yang melapor langsung kepada Sayyed Hassan, sebagai bagian dari kepemimpinan militer gerakan Perlawanan dalam sebuah komite yang setara.

AL MAYADEEN

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus