Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan memerintahkan 13 dokter untuk kembali bekerja atau menghadapi hukuman. Perintah ini merupakan sikap terbaru pemerintah yang tegas meminta para dokter berhenti mogok kerja. Sehari sebelumnya, polisi menggerebek pejabat asosiasi dokter pada Jumat, 1 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kementerian Kesehatan memuat di situs webnya nomor izin dan rumah sakit dari 13 dokter. Dokter Korea Selatan mogok kerja ini diperintahkan kembali berpraktek atau izin berpotensi ditangguhkan maupun menghadapi tuntutan pidana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Nama-nama dokter tersebut sebagian telah disunting. Beberapa di antaranya adalah dokter-dokter yang masih dalam tahap pelatihan yang sangat vokal mengenai pemogokan tersebut dan mengkritik pemerintah, termasuk Park Dan, ketua Asosiasi Magang dan Penduduk Korea.
Pihak berwenang pada Jumat meningkatkan tekanan untuk mengakhiri pemogokan.
Pemerintah telah menetapkan hari Kamis sebagai batas waktu bagi para dokter untuk kembali bekerja atau menghadapi hukuman, namun data Kementerian Kesehatan menunjukkan lebih dari dua pertiga dokter peserta pelatihan, atau hampir 9.000, mengabaikan seruan untuk kembali bekerja.
Para dokter merencanakan demonstrasi massal pada hari Minggu untuk memprotes rencana pemerintah menaikkan jumlah siswa kedokteran 2.000 orang mulai 2025. Penambahan siswa kedokteran ini mengatasi kekurangan dokter di salah satu negara dengan masyarakat yang didominasi orang tua ini.
REUTERS
Pilihan editor: Dunia Tuntut Penyelidikan Tentara Israel yang Tembaki Warga Gaza Antre Bantuan