Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEOUL - Korea Utara mengembalikan 55 kerangka jenazah yang diyakini sebagai tentara Amerika Serikat yang tewas selama Perang Korea. Seperti dilansir Reuters, mengutip pernyataan Gedung Putih, pesawat angkut militer Amerika C-17 terbang ke lapangan udara di kota Wonsan, timur laut Korea Utara, untuk membawa sisa-sisa kerangka tersebut ke Pangkalan Udara Osan di Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengiriman kerangka tentara Amerika tersebut didampingi oleh anggota dinas Komando Korea Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pakar teknis dari Badan Perhitungan Tahanan Perang/Hilang dalam Tugas (POW/MIA).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat pesawat mendarat, prajurit berpakaian seragam dengan sarung tangan putih terlihat secara perlahan membawa 55 kotak kecil yang ditutupi lambang PBB. Sejumlah perwira mengiringi kotak itu. Mereka menempatkan kotak tersebut satu per satu ke mobil van perak. "Upacara repatriasi resmi diadakan di Osan pada Rabu mendatang," demikian pernyataan Gedung Putih, kemarin.
Pemulangan kerangka jenazah itu bertepatan dengan 65 tahun gencatan senjata Perang Korea. Kedua Korea secara teknis masih berperang karena perjanjian perdamaian tidak pernah ditandatangani. Sekitar 7.700 tentara Amerika terdaftar hilang dari Perang Korea pada 1950-1953 dan 5.300 jenazah diyakini masih berada di Korea Utara. Pada 1996-2005, tim pencari militer AS-Korea Utara melakukan 33 operasi pencarian yang mengumpulkan 229 set sisa-sisa Amerika. Terakhir kali, Korea Utara menyerahkan sisa-sisanya pada 2007.
Pemulangan kerangka tentara Amerika dalam Perang Korea menjadi salah satu kesepakatan diplomatik dalam pertemuan Presiden Amerika Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, di Singapura pada 12 Juni lalu. Pertemuan kedua pemimpin itu utamanya untuk mencapai denuklirisasi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berterima kasih atas pemulangan kerangka tentara Amerika. "Setelah bertahun-tahun, ini akan menjadi momen yang luar biasa bagi banyak keluarga. Terima kasih kepada Kim Jong-un," cuit Trump lewat Twitter. ASSOCIATED PRESS | VOA | BBC | SUKMA LOPPIES
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo