Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lintas Internasional

20 Agustus 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Palestina Abbas Mendepak Hamas

Presiden Mahmud Abbas mengeluarkan dekrit, Rabu pekan lalu, yang berisi keputusan tidak mengikutsertakan kelompok Hamas dalam pemilihan anggota parlemen mendatang. Tindakan sepihak Abbas ini merupakan upaya mengucilkan Hamas dengan menendang Hamas dari pemerintahan koalisi. Hamas adalah pemenang pemilihan parlemen tahun lalu. Dekrit itu menyebutkan, calon harus mengakui Israel dan mendukung kesepakatan damai dengan Israel yang sudah diteken. Dengan dua hal itu, praktis Hamas tidak memenuhi syarat untuk ikut pemilihan.

Thailand Thaksin Akan Ditangkap

Mahkamah Agung Thailand menyetujui keputusan Kejaksaan Agung mengeluarkan surat penangkapan terhadap bekas Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dan istrinya, Pojaman, Selasa pekan lalu. Alasannya, Thaksin dan istrinya mengabaikan panggilan kejaksaan untuk menghadiri pengadilan dengan dakwaan korupsi. ”Kedua terdakwa mengetahui tuduhan itu dan menerima panggilan resmi namun tidak muncul di pengadilan,” kata Tonglor Chomngarm, ketua majelis hakim Mahkamah Agung dalam kasus ini.

Kini Thaksin menetap di Inggris, dan bahkan membeli klub sepak bola Manchester City. Kejaksaan akan mengupayakan ekstradisi. Penasihat hukum Thaksin meminta pengadilan ditunda tanpa batas waktu, karena Thaksin dan istrinya tak merasa aman jika kembali ke Thailand. Thaksin dan istrinya didakwa dengan 2 pasal antikorupsi dengan ancaman hukuman maksimal 13 tahun penjara dan denda US$ 6.000. Thaksin dituduh menggunakan pengaruhnya saat berkuasa dalam kesepakatan jual-beli yang memungkinkan istrinya memiliki lahan utama di Bangkok dengan harga murah. Thaksin dan Pojaman membantah.

Peru Gempa Menggoyang Peru

Gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter mengguncang Provinsi Ica, Peru, sekitar 265 kilometer dari Ibu Kota Lima, Rabu malam pekan lalu. Gempa itu menewaskan sekitar 330 orang dan mencederai 680 orang. Sehari kemudian jumlah korban meningkat menjadi 450 orang tewas dan 1.500 orang terluka. Gempa yang berlangsung beberapa menit dan juga terasa kuat di Lima. Pemerintah menyatakan keadaan darurat di Provinsi Ica.

Gempa menghancurkan jalan dan memutus aliran listrik. Wali Kota Pisco memperkirakan 70 persen kota di pinggir pantai itu hancur. Sejumlah rumah sakit kewalahan menangani korban. Lantai rumah sakit di Chincha penuh jenazah. Kawasan dataran rendah di pesisir Peru, Cile, Ekuador, dan Kolombia segera dievakuasi setelah ada peringatan tsunami, namun peringatan tersebut kemudian dicabut. ”Untung gempa ini tidak sampai menyebabkan bencana besar dengan jumlah korban besar sekali,” kata Presiden Peru, Garcia.

Afrika Selatan Pengadilan Pejabat Apartheid

Bekas Menteri Kepolisian pada era pemerintah Apartheid, Adriaan Vlok, 70 tahun, diadili di pengadilan Johannesburg, Jumat pekan lalu. Vlok bersama empat bekas pejabat polisi dan militer lainnya dituduh memerintahkan upaya pembunuhan Pendeta Frank Chikane, Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Afrika Selatan, salah satu lembaga yang menentang sistem Apartheid kala itu. Pengadilan terhadap Vlok menimbulkan pertanyaan tentang peran presiden terakhir rezim Apartheid, F.W. De Klerk. Juga, perdebatan tentang bahayanya membuka kembali kasus lama yang dapat merusak rekonsiliasi nasional yang dicanangkan bekas Presiden Nelson Mandela.

September tahun lalu, Vlok minta maaf pada Chikane dan mencuci kakinya sebagai ungkapan penyesalan. Menurut Chikane, dia tak meragukan penyesalan Vlok, tapi ia percaya perlunya pengadilan menyelesaikan kasus itu.

Irak Bom Libas Sekte Kurdi

Lima bom truk diledakkan secara berantai di pemukiman sekte minoritas Kurdi, Yazidi, Provinsi Nineveh, sehingga menewaskan 200 orang dan melukai sekitar 200 orang, Selasa tengah malam pekan lalu. Para pelaku mengendarai truk berisi bom ke stasiun bus yang ramai di kota Al-Qataniyah dan meledak tak lama kemudian. Ledakan sangat kuat sehingga merusak bangunan di sekitarnya. ”Saya dan teman saya terlempar ke udara,” ujar Khadir Shamu, pria Yazidi. Jumlah korban akan bertambah karena banyak yang tertimbun puing bangunan. Jika korban melebihi angka 200, ini merupakan serangan bom dengan korban terbanyak selama ini di Irak.

Amerika Serikat Vonis Terdakwa Teroris

Jose Padilla, 36 tahun, divonis hukuman seumur hidup oleh juri pengadilan Miami atas dakwaan sebagai pejuang musuh, Kamis pekan lalu. Juri menilai Padilla bersalah karena membantu teroris dan berkonspirasi membunuh warga negara Amerika di luar negeri. Padilla adalah warga negara Amerika pertama yang diadili dalam kampanye global ”perang terhadap teroris” yang dikibarkan Presiden George W. Bush. Padilla pernah disekap dalam tahanan militer selama tiga tahun tanpa diadili. ”Ini merupakan kemenangan berarti dalam upaya kami memerangi ancaman teroris dan pendukung mereka,” ujar Jaksa Agung Alberto Gonzales. Padilla, muslim asal Chicago, mengaku menjadi sasaran kekerasan dan penyiksaan selama ditahan.

Kirgizstan Poros Rusia-Cina-Iran

Persekutuan Rusia, Cina, dan Iran semakin erat lewat pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), organisasi negara-negara Asia Tengah, Kamis pekan lalu. Ketiganya memperingatkan Amerika Serikat di ibu kota Kirqizstan, Bishkek, agar mengurus dirinya sendiri dan tidak mengintervensi kawasan Asia Tengah yang kaya minyak dan gas itu. Meski tak menyebut Amerika, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, setiap upaya menyelesaikan masalah global dan regional secara unilateral akan sia-sia. Presiden Cina Hu Jintao dan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad juga berpidato dalam pertemuan itu.

Moskow dan Beijing mengembangkan persahabatan strategis setelah Uni Soviet bubar karena tidak suka melihat Amerika mendominasi masalah global. Rusia dan Cina juga melakukan pendekatan yang lunak terhadap isu nuklir Iran yang dipersoalkan negara-negara Barat dan Amerika.

Amerika Serikat Penasihat Bush Mundur

Karl Rove, penasihat politik senior Presiden George W. Bush, akhirnya menyatakan akan mengundurkan diri pada akhir Agustus ini, Senin pekan lalu. ”Saya melihat sudah waktunya (mundur),” katanya. Ia mengakui keputusan itu sudah setahun lalu, tapi tertunda karena Partai Demokrat menguasai Kongres, dan Gedung Putih terlibat perdebatan sengit soal Irak. Partai Demokrat sejak 2005 mendesak Gedung Putih agar memecat Rove berkaitan dengan skandal pembocoran nama agen CIA yang melibatkan kepala staf wakil presiden, Lewis Libby.

Sejak awal karier politiknya dia dituduh menggunakan taktik curang. Semasa mahasiswa Rove mengundang pengemis di Chicago ke resepsi Partai Demokrat dengan iming-iming minuman bir gratis.

RFX (BBC, Reuters, AP)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus