Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan sakit sehingga tidak dapat hadir dalam uji coba peluncuran sejumlah rudal selama 6 minggu terakhir. Kim Jong Un tampak tidak fit sejak terakhir muncul di publik sekitar dua bulan lalu.
Baca: Jika Kim Jong-un Tiba-Tiba Mati? Ini Kata Direktur CIA Pompeo
Saat berkunjung ke pabrik sepatu beberapa hari sebelum Presiden Donald Trump memulai kunjungan perdananya ke Asia, Kim berjalan tertatih-tatih. Wajahnya tampak berkeringat. Ia kemudian duduk di atas kursi lipat. Saat muncul di tempat lain, ia kembali berusaha duduk di kursi lipat, mengutip The Express.co.uk, 20 November 2017. Presiden Korea Utara, Kim Jong Un mencoba mengendarai traktor Kumsong Tractor Factory di Pyongyang, Korea Utara, 15 November 2017. Traktor tersebut merupakan traktor hasil buatan Korea Utara. KCNA via Reuters
Lokasi uji coba senjata tampak sepi padahal sebelumnya area uji coba disibukkan dengan uji coba peluncuran senjata dan rudal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kim Jong Un yang dijuluki manusia roket mini oleh Presiden Trump, diduga menderita sakit asam urat, diaetes, penyakit jantung dan darah tinggi. Tim dokter selama 24 jam merawat Kim Jong Un.
Baca: Sakit, Kim Jong-un Digantikan Adik Perempuannya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gaya hidup Kim Jong Un yang mewah mengakibatkan berbagai penyakit bercokol di tubuhnya.Kim sangat menyukai makanan mahal seperti keju, bir, dan ikan yang khusus diimpor ke Korea Utara di tengah rakyatnya kelaparan. Dan tentunya minum anggur kesukaannya.
Tak hanya makanan diimpor, para koki top juga dikirim ke Korea Utara untuk mempersiapkan makanan saat Kim Jong Un menggelar pesta.
Kim Jong Un telah beberapa kali melakukan perang mulut dengan Presiden Donald Trump terkait dengan larangan Korea Utara melanjutkan program senjata nuklirnya. Ia memastikan tidak akan tunduk pada tekanan Trump maupun dunia internasional melalui penjatuhan sanksi terberat.