Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Macron: Amerika Kembali Menjadi Pemimpin yang Kooperatif Lewat Biden

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut Amerika telah kembali menjadi negara yang kooperatif dan terbuka di bawah kepemimpinan Joe Biden

13 Juni 2021 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut Amerika telah kembali menjadi negara yang kooperatif dan terbuka di bawah kepemimpinan Joe Biden. Menurut administrasinya, hal itu tidak terjadi di kepemimpinan Presiden sebelumnya, Donald Trump.

Pernyataan Macron tersebut menyerupai pernyataan PM Inggris Boris Johnson pada hari Kamis kemarin. Di hari itu, Johnson menyatakan Biden adalah nafas segara dalam hubungan Amerika - Inggris.

"Senang ada Presiden Amerika yang menjadi bagian dari kami dan bersedia untuk kooperatif," ujar Macron di KTT G7, menyindir pemerintahan Donald Trump yang tertutup dan mengasingkan sekutu-sekutu di Eropa, Sabtu, 12 Juni 2021.

Presiden Joe Biden mengapresiasi pujian yang diberikan oleh Macron. Ia sepakat bahwa Amerika telah kembali ke jalan yang benar usai pemerintahan Donald Trump yang penuh kebijakan-kebijakan kontroversial. Adapun ia menyatakan bahwa Amerika akan sejalan dengan sekutu-sekutunya.

Selain mengapresiasi pujian Macron, Biden melanjutkan bahwa hubungan Amerika dan Uni Eropa adalah hal yang penting dijaga juga. Menurutnya, hal itu juga akan berperan dalam menjaga kohesi di blok militer Atlantik Utara, NATO.

"Saya memandang Uni Eropa sebagai entitas yang vibran dan kuat. Hal itu berkaitan dengan kemampuan Eropa Barat dalam menangani isu ekonomi serta memberikan sokongan terhadap NATO," ujar Joe Biden.

Dalam KTT G7, yang berlokasi di Cornwall, Inggris, Amerika dan sekutu-sekutunya sepakat bersatu untuk menghadapi pengaruh Cina yang menguat. Salah satu respon mereka adalah membuat inisiatif Build Back Better World (B3W) yang menawarkan kerjasama infrastruktur untuk memangkas angka US$40 triliun yang dibutuhkan negara berkembang untuk terus maju per 2035.

Di satu sisi, inisiatif tersebut juga untuk menandingi rencana jalur sutra modern Cina yang dinamai Presiden Xi Jinping sebagai Belt and Road Initiative.

Baca juga: Negara-negara Eropa Peringatkan Boris Johnson untuk Patuhi Brexit

ISTMAN MP | REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus