Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan baru Palestina yang dipimpin Perdana Menteri Mohammed Mustafa harus mempersiapkan diri untuk mengadakan pemilihan umum legislatif dan presiden di semua kegubernuran Palestina, terutama Yerusalem Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pemerintah harus mempersiapkan pemilihan legislatif dan presiden di semua provinsi di tanah air, dengan Yerusalem Timur sebagai garda depan,” kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Ahad, 31 Maret 2024.
Kantor berita Palestina WAFA mewartakan 19 anggota pemerintahan baru Palestina dilantik pada Minggu malam, 31 Maret 2024, di markas besar kepresidenan di Ramallah. Setelah upacara pelantikan, Abbas memimpin pertemuan perdana pemerintahan baru, di mana ia menyampaikan pidato tentang tugas pemerintah saat ini yaitu mencakup Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza yang berada di bawah kendali kelompok Hamas.
Abbas mengatakan pemerintah bertugas menyatukan lembaga-lembaga negara, memaksimalkan upaya bantuan dan rekonstruksi di Gaza dan Tepi Barat, serta menghidupkan kembali perekonomian.
“Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) adalah satu-satunya perwakilan sah rakyat kami dan tetap menjadi otoritas yang bertanggung jawab atas urusan politik, negosiasi, dan rekonsiliasi Palestina,” kata Abbas yang juga menjabat sebagai Ketua PLO.
Abbas menegaskan upaya sedang dilakukan dengan pihak-pihak Arab dan internasional untuk menghentikan agresi Israel di Gaza serta serangan pasukan dan penduduk Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem.
“Tujuan politik kami adalah mencapai kebebasan, kemerdekaan dan pembebasan dari pendudukan. Kami bekerja sama dengan pihak-pihak Arab dan internasional yang peduli untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB. Kami akan terus berupaya menyatukan tanah dan rakyat kami serta mencapai rekonsiliasi nasional berdasarkan program politik dan komitmen internasional Organisasi Pembebasan Palestina,” ujar Abbas. Pemerintahan baru Palestina menggantikan pemerintahan sebelumnya, dipimpin Mohammed Shtayyeh yang mengundurkan diri dari posisi perdana menteri pada Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WAFA
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini