Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Makin tegang tanpa bir

Usaha kudeta yang dipimpin oleh mayor akanson, letkol abidah dan dr. ishmael antwi, untuk menggulingkan pemerintah yang dipimpin oleh jerry rawlings. (ln)

12 Maret 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ABIDJAN adalah ibukota Pantai Gading, negara tetangga Ghana. Dari situ mingu lalu dapat dimonitor situasi terhangat dari Ghana, terutama lewat siaran Radio Accra. Syahdan pemerintah Ghana sedang melacak para pemimpin komplotan yang gagal menggulingkan pemerintahan Jerry Rawhngs. Mayor Akanson, Letkol. Abidoh dan Dr. Ishmael Antwi yang konon mempunyai paspor Amerika Serikat (berikut istrinya) kini dalam penguberan. Pasukan pemerintah cuma berhasil menangkap 9 prajurit yang, menurut kabar, sedang bersiap akan melancarkan kudeta. Dalam pengusutan lebih lanjut ditemukan beberapa dokumen antara lain berisi daftar orang yang harus dimusnahkan. Antara lain Jerry Rawlings, yang sejak September 1979 jadi kepala negara Ghana. Ketika digeledah beberapa rumah yang dicurigai, terdapat simpanan amunisi dan peralatan militer seperti roket dan senapan mesin dalam jumlah yang banyak. Selain itu terdapat pula sejumlah benda yang biasa dipakai untuk upacara agama lokal. Kebetulan Ghana kini menghadapi masalah ekonomi yang semakin ruwet. Bahan makanan pokok seperti roti semakin mahal harganya. Juga sabun dan bir, yang semakin dicari orang Ghana, ternyata bisa menimbulkan ketegangan politik. Usaha kudeta, Oktober dan November lalu, juga telah digagalkan. Sebetulnya sejak itu, pemerintah Ghana semakin waspada. Rawlings semakin memperketat cengkeraman politiknya. Tetapi para pengamat berpendapat bahwa usaha kudeta yang gagal terakhir kali ini adalah yang paling serius. Sejumlah anggota PNDC (Dewan Pertahanan Nasional Sementara) dicurigai dan ditangkap. Padahal PNDC berada dalam perahu pemerintahan yang sama dengan Rawlings. Tuduhan untuk anggota PNDC ialah kontra revolusioner dan membangkitkan rasa kesukuan. Pergolakan di Ghana - yang biasanya juga terpancar di Afrika pada umumnya berpangkal pada konflik kesukuan dan masalah teritorial. Dengan adanya frustrasi dan kesulitan ekonomi, Jerry Rawlings, 35 tahun. harus melewati berbagai "ranjau" yang akan menjegal kekuasaannya. Lulusan Akademi Militer Ghana dan jadi letnan penerbang di tahun 1978, Rawlings tahun berikutnya pernah ditangkap karena dia mengepalai pemberontakan para opsir muda. Entah bagaimana Rawlings yang gemar olah raga tinju dan menyelam kemudian bisa menggulingkan Dewan Militer Tinggi. Tahun 1979 itu pula dia jadi kepala negara dan mengeser pemerintahan sipil pimpinan Dr. Hilla Limann, pengikut Kwame Nkrumah. Sesudah merehabilitasi nama Nkrumah, "Bapak Nasionalisme", Limann membentuk Komite Pembersihan. Tujuan utamanya ialah memberantas korupsi. Tetapi dia keburu dijegal oleh Rawlings yang percaya bahwa hanya pemerintahan militer bisa mengatasi keruwetan Ghana. Nyatanya, setelah 14 bulan berkuasa, Rawlings tidak berhasil 6erbuat banyak. Cedi, mata uang lokal, berkali-kali didevaluasi, dan terakhir, September lalu, didevaluasi sampai 58,2%. Sementara harga cokelat (komoditi ekspor utama) tetap merosot di pasaran dunia. Ghana, yang lebih banyak ke "kiri" dan ke Libya, tidak percaya sepenuhnya kepada bantuan IMF (Dana Moneter Internasional). Masalah ekonomi yang mendung ini ditambah lagi dengan sejuta orang Ghana yang diusir dari Nigeria, yang harus ditampung. Orang Ghana di Nigeria terkenal sebagai pekerja terampil dan mau melakukan pekerjaan kotor dengan upah rendah. Menghadapi warganya yang akan pulang ini, Rawlings merencanakan mereka untuk bekerja di pertanian dan tinggal di desa. Penduduk Ghana yang jumlahnya sekitar 12 juta itu memang sebagian besar suka hidup di kota-kota. Karena itu pemogokan demonstrasi untuk pernyataan rasa tidak puas, cepat menyala. Biasanya merembet ke usaha kudeta. Isu terakhir adalah gerombolan pemberontak di perbatasan Togo. "Ah, itu sih propaganda busuk dari Barat," demikian Rawlins dalam Newsweek. "Memang ada kelompok makar yang akan mendepak kami, tetapi kami tetap waspada." Seperti juga Gaddhafi, Rawling tidak menyebut negaranya sebuah republik, tapi "Revolusi Rakyat". Mungkin Rawlings kelompok generasi muda yang kuat dan tangguh. Mungkin pula karena dia tidak sedang bepergian ke luar negeri. Sebelumnya, pemerintahan di Ghana diganti ketika kepala negaranya sedang berada di luar negeri. Hal ini terjadi pada Nkrumah (1966) dan Dr. Kofi Busia (1972).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus