Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Mantan Wali Kota Rusia Pilih Perang ke Ukraina daripada Penjara 12 Tahun karena Korupsi

Mantan walikota kota Vladivostok, Rusia, mendaftar untuk berperang di Ukraina setelah ia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena korupsi

15 Januari 2024 | 11.00 WIB

Orang-orang berjalan di dekat spanduk untuk mendukung Tentara Rusia, di kota Vyborg, Wilayah Leningrad, Rusia 28 Mei 2023. REUTERS/Anton Vaganov/File Foto
Perbesar
Orang-orang berjalan di dekat spanduk untuk mendukung Tentara Rusia, di kota Vyborg, Wilayah Leningrad, Rusia 28 Mei 2023. REUTERS/Anton Vaganov/File Foto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan walikota kota Vladivostok, Rusia, mendaftar untuk berperang di Ukraina dan berangkat ke garis depan setelah ia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena korupsi, surat kabar Kommersant, Minggu, 14 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Oleg Gumenyuk, mantan walikota Vladivostok, tahun lalu dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena menerima suap sebesar 38 juta rubel (Rp6,7 miliar). Dia menjabat sebagai walikota dari 2018 hingga 2021 dan mengundurkan diri di tengah banyaknya kritik terhadap kinerjanya dari pejabat lokal dan federal.
 
“Menurut perintah yang dikeluarkan untuk Gumenyuk, dia seharusnya melapor ke unit militernya pada 22 Desember,” Kommersant mengutip pernyataan pengacara Gumenyuk, Andrei Kitaev.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Puluhan ribu tahanan Rusia mengajukan diri untuk bertugas di Ukraina, memanfaatkan tawaran grasi.

Pada bulan Desember, Kommersant melaporkan bahwa Alexander Tyutin, seorang pengusaha St Petersburg yang telah menjalani hukuman 23 tahun penjara karena memerintahkan pembunuhan mendapat grasi dengan mendaftar ke Ukraina, namun ia ditangkap karena karena merencanakan pembunuhan lain.

Perekrutan tahanan awalnya dipelopori oleh kelompok tentara bayaran Wagner, yang pemimpinnya Yevgeny Prigozhin terbunuh dalam kecelakaan pesawat pada Agustus 2023 setelah pemberontakan yang gagal melawan kepemimpinan militer Rusia pada bulan Juni.

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengadopsi taktik tersebut, dengan membentuk unit Storm-Z yang sebagian terdiri dari sukarelawan narapidana yang direkrut langsung dari penjara.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus