Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Menanggapi Pelabelan dari Israel, AS: UNRWA Bukan Organisasi Teroris

AS, menurut jubir Departemen Luar Negeri AS, terus mendukung bantuan di Gaza melalui PBB, namun saat ini tidak dapat mendanai UNRWA.

27 Juli 2024 | 05.00 WIB

Suasana pertandingan sepak bola yang digelar pengungsi Palestina di sekolah penampungan UNRWA, di tengah konflik Israel-Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 23 Juli 2024. Sejumlah pengungsi Palestina berkumpul di halaman sekolah penampungan UNRWA untuk bermain dan menyaksikan pertandingan sepak bola sebagai hiburan di tengah perang. REUTERS/Mahmoud Issa
Perbesar
Suasana pertandingan sepak bola yang digelar pengungsi Palestina di sekolah penampungan UNRWA, di tengah konflik Israel-Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 23 Juli 2024. Sejumlah pengungsi Palestina berkumpul di halaman sekolah penampungan UNRWA untuk bermain dan menyaksikan pertandingan sepak bola sebagai hiburan di tengah perang. REUTERS/Mahmoud Issa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - UNRWA bukanlah organisasi teroris,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller dalam sebuah konferensi pers pada Rabu. Ia mengatakan bahwa upaya Israel untuk melabeli badan kemanusiaan PBB dengan sebutan tersebut tidak membantu dan mendesak Israel untuk tidak mengeluarkan undang-undang yang berdampak pada hal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

AS, tambahnya, terus mendukung bantuan di Gaza melalui PBB, namun saat ini tidak dapat mendanai UNRWA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami telah menjelaskan peran penting yang dimainkan UNRWA dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan penting lainnya kepada warga Palestina di Gaza - dan di seluruh wilayah, tidak hanya di Gaza," kata Miller dalam sebuah konferensi pers.

"Seperti yang Anda ketahui, saat ini kami dilarang oleh undang-undang untuk memberikan bantuan melalui UNRWA, namun bukan berarti kami tidak mendukung pekerjaan yang mereka lakukan dan kami tidak mendukung cara-cara lain untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan," lanjutnya.

Ia merujuk pada undang-undang yang diberlakukan sejak Januari ketika Israel mengklaim bahwa staf UNRWA telah ikut serta dalam penyusupan ke kota-kota Israel pada 7 Oktober lalu, tanpa memberikan bukti atas klaim tersebut.

"Serangan yang dilancarkan oleh Pemerintah Israel terhadap UNRWA sangat tidak membantu. Mereka tidak melakukan apa pun untuk memajukan tujuan mendapatkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza."

Pada Senin, Knesset Israel menyetujui pembacaan awal RUU yang menetapkan UNRWA sebagai organisasi teroris dan mengusulkan untuk memutuskan semua hubungan dengan badan kemanusiaan tersebut.

Setelah melewati pembacaan pertama, undang-undang tersebut akan dibawa ke komite parlemen untuk dibahas lebih lanjut.

UNRWA, yang memiliki lebih dari 30.000 karyawan dan melayani sekitar 5,9 juta pengungsi Palestina di wilayah tersebut, telah dituduh oleh Israel mempekerjakan "lebih dari 400 teroris" di Jalur Gaza.

Amerika Serikat menangguhkan pendanaan untuk badan PBB tersebut setelah tuduhan "tidak berdasar" dari Israel.

Beberapa negara lain yang juga menarik dana untuk UNRWA telah mengembalikan kontribusinya, termasuk Inggris, Prancis dan Uni Eropa.

Israel telah berulang kali menyamakan staf UNRWA dengan anggota Hamas dalam upaya mendiskreditkan mereka, tanpa memberikan bukti atas klaim tersebut. Mereka melobi keras agar UNRWA ditutup karena lembaga tersebut adalah satu-satunya badan PBB yang memiliki mandat khusus untuk mengurus kebutuhan dasar para pengungsi Palestina.

Jika badan tersebut tidak ada lagi, demikian argumen Israel, maka masalah pengungsi seharusnya tidak ada lagi, dan hak yang sah bagi para pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air mereka tidak diperlukan lagi. Israel telah menolak hak untuk kembali ke tanah air mereka sejak akhir tahun 1940-an, meskipun keanggotaannya di PBB dibuat dengan syarat bahwa para pengungsi Palestina diizinkan untuk kembali ke rumah dan tanah mereka.

MIDDLE EAST MONITOR

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus