Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Selamat Tinggal Masker

Denmark menjadi negara Uni Eropa pertama yang mencabut semua pembatasan Covid-19. Sudah lama melonggarkan aturan secara bertahap.

5 Februari 2022 | 00.00 WIB

Pelayananan luar ruangan saat kafe, bar, dan restoran dibuka kembali karena pelonggaran pembatasan COVID-19 di Roskilde, Denmark, April 2021. Claus Bech/Ritzau Scanpix/via REUTERS
Perbesar
Pelayananan luar ruangan saat kafe, bar, dan restoran dibuka kembali karena pelonggaran pembatasan COVID-19 di Roskilde, Denmark, April 2021. Claus Bech/Ritzau Scanpix/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Denmark menjadi negara Uni Eropa pertama yang mencabut semua pembatasan Covid-19.

  • Pelonggaran aturan sudah dimulai beberapa bulan sebelumnya.

  • Kepatuhan masyarakat untuk divaksin termasuk faktor penting.

SUHU 2,5 derajat Celsius menyergap Kota Nykøbing Sjælland, Denmark, pada Rabu, 2 Februari lalu. Rosa Damborg, warga Indonesia yang bermukim di sana, berkendara dari rumahnya di kota itu ke Damborg, tokonya di pusat belanja Dianalund Centret. Rosa membuka toko kelontong yang menyediakan berbagai peralatan dapur dan rumah.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus