Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menghilangnya Para Pengkritik

Hilangnya wartawan Jamal Khashoggi diduga bagian dari rangkaian penangkapan pengkritik Putra Mahkota Saudi.

5 Oktober 2018 | 00.00 WIB

Menghilangnya Para Pengkritik
Perbesar
Menghilangnya Para Pengkritik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

ISTANBUL - Misteri melingkupi hilangnya keberadaan seorang wartawan sekaligus pengkritik rezim Saudi. Jamal Khashoggi, kontributor The Washington Post, mengunjungi Konsulat Arab Saudi di Kota Istanbul, Turki, pada Selasa lalu untuk menerima dokumen perceraiannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namun hingga saat ini otoritas Turki dan tunangan Khashoggi, Hatice, mengatakan ia tak keluar lagi sejak memasuki gedung itu. Perempuan berusia 36 tahun yang merupakan warga Turki itu telah menunggu di luar konsulat sejak Rabu pagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Saya belum menerima kabar apa pun darinya sejak jam 1 siang pada Selasa," kata Hatice, yang tidak mau menyebutkan nama keluarganya karena takut. Dia mengatakan Khashoggi telah meninggalkan ponselnya di luar gedung bersama dengan Hatice.

Hatice mengatakan Khashoggi telah pergi ke konsulat guna mendapatkan dokumen untuk pernikahan mereka dan membuktikan bahwa dia telah bercerai. "Kami ingin tahu keberadaannya. Di mana Jamal?" ujar Hatice. "Kami ingin dia keluar dari konsulat dengan selamat dan sehat."

Sebagai seorang jurnalis, ia mewawancarai pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, beberapa kali di Afganistan dan Sudan, dan melayani dua kali sebagai editor surat kabar Al Watan.

Pria berusia 59 tahun ini juga merupakan penasihat Pangeran Turki al-Faisal, mantan kepala intelijen dan Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat dan Inggris, serta dekat dengan investor miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal.

Selama setahun terakhir, Khashoggi telah menulis kolom reguler di Washington Post yang mengkritik kebijakan-kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, kebijakan Saudi terhadap Qatar dan Kanada, perang di Yaman, serta penindasan terhadap perbedaan pendapat di mana puluhan aktivis, intelektual, dan ulama ditahan.

Baru pekan ini, ahli ekonomi dan media sosial terkemuka Saudi, Essam Al-Zamel, dituduh dengan dakwaan terorisme karena berani mengkritik rencana ekonomi kerajaan. Zamel juga dikenal sebagai sahabat Khashoggi. Di luar Arab Saudi, dunia sedang melihat eskalasi dalam pelanggaran dan pemenjaraan jurnalis serta aktivis hak asasi manusia.

Reporters Without Borders mengatakan hilangnya Khashoggi "sangat mengkhawatirkan", menyerukan kepada pemerintah Saudi dan Turki "untuk melakukan segalanya guna memastikan bahwa jurnalis tersebut muncul kembali sesegera mungkin".

Lembaga ini mengatakan penghilangan warga Saudi merupakan alasan untuk waspada "mengingat pola pemerintah Saudi yang secara diam-diam menahan wartawan kritis".

Ali Shihabi, kepala Yayasan Arab di Washington yang mendukung kebijakan Saudi, menyatakan keprihatinan di Twitter tentang laporan tersebut. "Jamal dan saya sering tak sependapat, tapi membuatnya hilang seperti ini mengerikan," katanya.

Mohamad Soltan, seorang aktivis Mesir-Amerika yang bertemu Khashoggi secara teratur di Washington, mengatakan kepada Reuters bahwa Khashoggi berada di Amerika Serikat dengan visa-O. Visa ini merupakan visa tinggal sementara yang diberikan kepada orang asing "yang memiliki kemampuan luar biasa" dalam sains, seni, pendidikan, dan bidang lainnya, serta diakui secara internasional dan telah mengajukan permohonan status residensi permanen.

Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan mereka sedang memantau dan mencari informasi tentang hilangnya Khashoggi. "Kami mengikuti laporan hilangnya jurnalis Arab, Jamal Khashoggi, dan terus mencari informasi," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri.

Seorang pejabat senior Turki mengatakan sang wartawan ditahan di konsulat. "Menurut informasi yang kami miliki, individu yang merupakan warga Saudi, masih berada di konsulat Istanbul di Arab Saudi," kata juru bicara kepresidenan, Ibrahim Kalin, kepada para wartawan di Ankara.

Dia mengatakan kementerian luar negeri dan polisi Turki memantau secara ketat kasus tersebut. Ia menambahkan bahwa Ankara berhubungan dengan para pejabat Saudi.

Namun hal ini dibantah Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul yang mengatakan dalam sebuah pernyataan. Mereka menegaskan bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung konsulat, seperti laporan kantor berita Saudi, SPA.

"Khashoggi mengunjungi konsulat untuk meminta dokumen terkait dengan status perkawinannya dan segera keluar," kata pejabat itu. "Dia tidak ada di konsulat atau di tahanan Saudi."

Dalam sebuah artikel yang ditulis untuk Post pada September 2017, Khashoggi menulis, "Ketika saya berbicara tentang rasa takut, intimidasi, penangkapan, dan mempermalukan publik dari para intelektual dan pemimpin agama yang berani mengutarakan pikiran mereka, dan kemudian saya memberi tahu Anda bahwa saya berasal dari Arab Saudi, apakah Anda terkejut?" REUTERS | THE JAPAN TIMES | NBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus