Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu di Riyadh kemarin, Senin, 29 April 2024 untuk membahas perlunya gencatan senjata di Gaza. Kedua pihak juga membahas tentang peningkatan hubungan bilateral antara AS dan Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Menteri menggarisbawahi pentingnya mempertahankan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza, mencapai gencatan senjata segera di Gaza yang menjamin pembebasan sandera, dan mencegah penyebaran konflik lebih lanjut,” kata Departemen Luar Negeri AS setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Pangeran MBS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keduanya juga membahas upaya berkelanjutan untuk mencapai perdamaian dan keamanan regional yang langgeng. “Termasuk melalui integrasi yang lebih besar antar negara di kawasan dan peningkatan kerja sama bilateral antara Amerika Serikat dan Arab Saudi.”
Blinken dan Pangeran MBS juga membahas kebutuhan mendesak untuk mengurangi ketegangan regional, termasuk penghentian serangan Houthi yang merusak kebebasan navigasi di Laut Merah dan kemajuan proses perdamaian Yaman.
Pada hari yang sama, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menerima panggilan telepon dari Presiden AS Joe Biden untuk membahas perkembangan terkini dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza dan bahaya eskalasi militer di Rafah, wilayah kepresidenan Mesir.
Seruan tersebut juga menyinggung pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina, yang merupakan poin utama dalam perjanjian gencatan senjata komprehensif antara Hamas dan Israel, tambah juru bicara Kepresidenan Mesir.
Biden mendesak Sisi dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, yang dia ajak bicara secara terpisah, untuk mengerahkan semua upaya untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas. "Ini sekarang menjadi satu-satunya hambatan bagi gencatan senjata segera dan bantuan bagi rakyat Gaza,” kata Gedung Putih.
Delegasi Hamas berada di Kairo untuk membahas tanggapan Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata.
Gedung Putih menekankan pula bahaya eskalasi militer di Rafah. Hal itu akan menambah bencana pada krisis kemanusiaan yang sudah memburuk dan berdampak pada stabilitas serta keamanan di kawasan tersebut.
“Presiden Al-Sisi menekankan perlunya akses penuh dan memadai terhadap bantuan kemanusiaan, dan meninjau upaya intensif Mesir dalam hal ini,” kata Gedung Putih.
Kedua presiden juga menekankan perlunya upaya untuk mencegah perluasan konflik dan menegaskan kembali pentingnya solusi dua negara sebagai sarana untuk mencapai keamanan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan.
AL ARABIYA
Pilihan editor: KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel