Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Menteri Pendidikan Selandia Baru Berbagi Kiat Saat Hadapi Tekanan Kuliah di Luar Negeri

Pelajar yang ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri, khususnya di Selandia Baru, didorong untuk punya pemikiran yang kritis, bisa mandiri, kreatif.

5 November 2022 | 14.00 WIB

ilustrasi kuliah jarak jauh (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi kuliah jarak jauh (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliah di luar negeri kadang gampang-gampang susah. Banyak orang melihat sisi menyenangkan dari kuliah di luar negeri karena bisa mendapat pengalaman bersekolah dan menjalani kehidupan yang baru di negeri rantau. Namun tantangan yang dihadapi sebetulnya juga tidak bisa disepelekan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sumber di sebuah agen pendidikan di Indonesia pada 22 Oktober 2022 mengungkap ada segelintir kasus pelajar Indonesia yang kuliah di luar negeri mengalami depresi karena gagal mengikuti sistem pendidikan yang ketat dan mengalami kendala bahasa serta di sisi lain ada harapan besar dari orang tua untuk pulang ke Indonesia membawa ijazah (lulus kuliah).

 

Chris Hipkins, Menteri Pendidikan Selandia Baru, dalam wawancara khusus dengan Tempo menjelaskan seorang pelajar yang ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri, khususnya di Selandia Baru, didorong untuk punya pemikiran yang kritis, bisa mandiri, kreatif, bisa menyesuaikan diri dan punya rasa penasaran. Kondisi ini mungkin bukan untuk semua orang, namun yang dihadapi adalah sebuah lingkungan pendidikan yang unik.

Menteri Pendidikan Aotearoa Selandia Baru Chris Hipkins melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia pada 24-26 Oktober 2022. Sumber: Istimewa

 

Hipkins mengakui, pindah dari negara asal ke negara lain demi melanjutkan pendidikan bisa menjadi hal yang menantang. Namun di sisi lain ada cukup banyak sumber-sumber pendukung, informasi yang tersedia dan masukan-masukan yang bisa dimanfaatkan oleh para pelajar asing.

  

 

Di Selandia Baru, Hipkins menekankan pihaknya selalu mengutamakan kesejahteraan dan keselamatan para pelajar. Walhasil, ada pakem atau standar yang ditetapkan agar tepenuhinya dua hal tersebut, yang harus dipatuhi oleh agen pendidikan dan sekolah yang menerima pelajar asing. Itu juga artinya, para pelajar asing harus mempersiapkan dan menyesuaikan diri saat memutuskan hendak kuliah di Selandia Baru.

 

“Ini juga berarti, agen-agen pendidikan (penyalur mahasiswa yang ingin kuliah ke luar negeri) harus bisa memastikan para calon pelajar mereka tersebut mengikuti kursus-kursus untuk penyesuaian diri, punya kemampuan bahasa Inggris yang sesuai standard dan punya kemampuan akademik,” ujar Hipkins, Jumat, 4 November 2022.

 

Menurutnya, dukungan bagi pelajar yang kuliah di rantu adalah tanggung jawab bersama. Orang tua, agen pendidikan hingga orang yang menyewakan tempat tinggalnya pada pelajar asing, harus sama-sama memastikan kepentingan dan kesejahteraan si mahasiswa atau pelajar tersebutlah yang menjadi pertimbangan utama.

 

Hipkins pun memahami adanya rasa tekanan yang dirasakan para pelajar yang jauh-jauh merantau demi pendidikan. Untuk itu, pihaknya sangat memprioritaskan kesejahteraan (pelajar) dalam hal pendidikan. Untuk membantu para mahasiswa menghadapi tekanan saat berkuliah, di Selandia Baru ada sejumlah sumber yang tergabung dalam NauMainNZ dan penyedia jasa pendidikan yang bisa memberikan pelayanan.

 

“Adalah normal merasakan tekanan-tekanan ini dan tidak apa-apa untuk meminta bantuan. Saran kami untuk para pelajar yang sedang merasa tertekan, bicaralah dengan seseorang, bisa itu teman sesama pelajar, guru konseling, dokter, bantuan medis atau ahli dari sumber lain. Sebab akan ada orang-orang yang mendengarkan dan membantu mereka,” kata Hipkins.                

 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus