Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mesir dan Yordania mengecam serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada Sabtu, 8 Juni 2024. Serangan itu menewaskan 210 orang dan melukai lebih dari 400 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Mesir mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah, yang mengakibatkan tewasnya lebih dari 150 warga sipil Palestina dan ratusan lainnya luka-luka,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kementerian Luar Negeri Mesir menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap semua ketentuan hukum internasional, hukum humaniter internasional, dan semua nilai dan hak asasi manusia.”
Pemerintah Mesir menganggap Israel “bertanggung jawab secara hukum dan secara etika” atas agresi tersebut, dan menuntut kepatuhan Israel sebagai kekuatan pendudukan di Palestina untuk menghentikan penargetan terhadap warga sipil serta penghancuran infrastruktur. Kementerian tersebut selanjutnya meminta “pihak-pihak internasional yang berpengaruh” dan Dewan Keamanan PBB untuk segera campur tangan guna menghentikan serangan Israel di Gaza.
Israel masih melancarkan serangan di Gaza sejak tahun lalu, menewaskan sedikitnya 36.801 orang dan melukai 83.630 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.
Kampanye militer itu dilakukan setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel. Tel Aviv telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Gaza yang diperintah oleh Hamas dan Tepi Barat yang diperintah oleh Otoritas Palestina (PA), sejak 1967. Kedua wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah kuasa Yordania.
Militer Israel pada hari Sabtu, 7 Juni 2024, melancarkan serangan udara terbaru di kamp pengungsi Nuseirat yang menewaskan 210 orang dan melukai 400 lainnya, menurut pejabat Hamas. Bersamaan dengan serangan tersebut, pasukan Israel juga menjalankan operasi penyelamatan empat orang warga negara mereka yang disandera Hamas sejak 7 Oktober 2023.
Belum jelas apakah penyelamatan sandera dan serangan udara Israel merupakan bagian dari operasi yang sama, namun keduanya terjadi di al-Nuseirat di Gaza. Al-Nuseirat merupakan sebuah wilayah padat penduduk dan sering menjadi sasaran konflik dalam pertempuran antara Israel dan Hamas.
Kementerian Luar Negeri Yordania menganggap serangan tersebut sebagai “praktik yang mencerminkan penargetan sistematis warga sipil Palestina, pelanggaran Israel yang terus-menerus terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional, dan kelanjutan dari kejahatan perang.” Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut menegaskan kecamannya atas serangan Israel yang terus-menerus di Gaza, menyebutnya sebagai genosida.
Senada dengan Mesir, Yordania menyerukan “seluruh masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB” untuk segera mengambil tindakan untuk menghentikan “kejahatan perang” yang dilakukan Israel di Gaza dan untuk mewajibkannya mematuhi aturan hukum internasional. Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan serangan udara Israel juga menargetkan kamp al-Bureij dan al-Maghazi di Gaza tengah, bertepatan dengan serbuan tiba-tiba kendaraan di timur dan barat laut Nuseirat.
ANADOLU | REUTERS