Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Militer Rusia Uji Coba Rudal Anti-Rudal Terjauh, seperti Apa?

Militer Rusia dikabarkan telah menyempurkan sistem rudal S-500.

25 Mei 2018 | 13.40 WIB

Pembangunan sistem pertahanan udara Rusia yang paling canggih, S-500 Prometey, sudah memasuki tahap akhir. Rudal pertahanan udara S-500 mampu menghancurkan target hingga ketinggian 200 km dan melaju dengan kecepatan 7 km/detik. S-500 dapat melibat 10 target rudal balistik supersonik dalam waktu bersamaan, dengan jarak maksimum 600 km. Prometey diyakini mampu mendeteksi pesawat tempur siluman, seperti F-22, F-35 dan Bomber B-2. survincity.com
Perbesar
Pembangunan sistem pertahanan udara Rusia yang paling canggih, S-500 Prometey, sudah memasuki tahap akhir. Rudal pertahanan udara S-500 mampu menghancurkan target hingga ketinggian 200 km dan melaju dengan kecepatan 7 km/detik. S-500 dapat melibat 10 target rudal balistik supersonik dalam waktu bersamaan, dengan jarak maksimum 600 km. Prometey diyakini mampu mendeteksi pesawat tempur siluman, seperti F-22, F-35 dan Bomber B-2. survincity.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, MoskowMiliter Rusia dikabarkan menggelar uji coba peluncuran rudal darat ke udara terjauh, yang mampu mengenai target hingga jarak sekitar 481 kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut penilaian intelijen Amerika Serikat, sistem pertahanan udara S-500 ini mampu menjangkau target 81 kilometer lebih jauh dari rudal sejenis yang ada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

“Militer Rusia mengklaim sistem rudal ini mampu mencegat berbagai jenis rudal hypersonic, drone, pesawat dan jet tempur siluman seperti F-22 dan F-35,” begitu dilansir media CNBC, Jumat, 25 Mei 2018. “Sistem rudal ini meningkatkan kemampuan Kremlin untuk menyerang banyak target dengan serangan presisi.”

Rudal ICBM Rusia

Militer Rusia juga mengklaim sistem rudal ini mampu mencapai target yang terbang mendekati perbatasan luar angkasa atau 100 kilometer di atas permukaan tanah.

 

 

Sistem rudal S-500 ini berbeda dengan dengan sistem S-300V4, yang mulai operasional pada 1970an. Rudal baru ini juga berbeda dengan rudal Buk darat ke udara, yang diduga digunakan untuk menembak jatuh pesawat Malaysia pada 2014.

Kabar uji coba S-500 ini muncul setelah sepekan sebelumnya Rusia dikabarkan telah membuat sebuah senjata baru bernama Avangard, yang akan beroperasi pada 2020.

Senjata baru itu bakal membawa hulu ledak nuklir dan dipasangkan di atas rudal antar-benua. Militer Rusia telah menguji coba senjata rahasia ini sebanyak dua kali dan akan diuji coba lagi pada pertengahan 2018.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus