Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Suriah Bashar al Assad kabur mencari suaka ke Rusia setelah dipukul mundur oleh Oposisi Suriah Hayat Tahrir al-Sham atau HTS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka kemudian mengumumkan telah menggulingkan rezim Bashar al Assad pada Minggu 8 Desember 2024 waktu setempat. Runtuhnya rezim Bashar al Assad menandai berakhirnya kekuasaan Partai Baath yang sudah berkuasa selama lebih dari separuh abad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Bashar Al-Assad
Bashar al Assad adalah pemimpin yang memerintah Suriah sejak tahun 2000. Dilansir dari laman Britannica, ia resmi terguling pada 2024 setelah 13 tahun dilanda perang saudara yang menghancurkan negara itu. Assad, yang menggantikan ayahnya, Hafez al Assad, digadang-gadang mampu membawa harapan akan reformasi demokrasi. Namun selama kukungan kekuasaannya, malah ramai terjadi penindasan.
Bashar al Assad lahir di Damaskus pada 11 September 1965. Ia adalah anak ketiga dari Hafez al Assad, yang merebut kekuasaan melalui kudeta pada 1971. Assad berasal dari keluarga Alawite, minoritas Islam yang memainkan peran dominan di Suriah. Sebelum masuk dunia politik, ia menempuh pendidikan kedokteran dan menjadi dokter mata. Namun, takdir politiknya berubah setelah kakaknya, Basil, yang dipersiapkan sebagai penerus, meninggal dalam kecelakaan mobil pada 1994.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad. saudi Press Agency/Handout via REUTERS/File Photo Acquire Licensing Rights
Setelah kematian Hafez al Assad pada 2000, Bashar naik ke tampuk kekuasaan melalui pemilihan yang tanpa oposisi. Dikutip dari CNN, pada awal pemerintahannya, ia dianggap sebagai pemimpin muda yang progresif, dengan istrinya, Asma al-Assad, turut membangun citra modern. Namun, harapan reformasi itu segera pupus. Assad mempertahankan hubungan tradisional dengan kelompok militan seperti Hamas dan Hizbullah serta menanggapi protes pro-demokrasi selama Musim Semi Arab pada 2011 dengan tindakan brutal.
Perang saudara yang dimulai pada 2011 menjadi puncak kekejaman rezim Assad. Pasukannya menggunakan taktik brutal, termasuk senjata kimia, untuk menekan oposisi. Serangan senjata kimia di Damaskus pada 2013 menjadi salah satu kejahatan perang terburuk abad ini, menewaskan lebih dari 1.400 orang. Selama konflik, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara lain menyerukan Assad untuk mundur, tetapi dukungan dari Rusia dan Iran memungkinkan rezimnya bertahan.
Hingga akhirnya, pada 2024, pemberontak berhasil mengambil alih kekuasaan. Perayaan di kota-kota Suriah, termasuk penghancuran simbol-simbol rezim Assad, menandai akhir dari dinasti yang telah berkuasa lebih dari lima dekade.
BRITANNICA
Pilihan editor: Konflik Suriah Picu Kenaikan Harga Minyak Mentah, Bos Pertamina Siapkan Langkah Antisipasi