Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KAIRO - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi dan sekutunya (OPEC+) yang dipimpin Rusia mengulas soal rencana pemangkasan produksi minyak lebih dari seperlimanya. Mereka juga berharap Amerika Serikat dan produsen minyak lainnya bisa bergabung dalam upaya menopang harga minyak yang tengah tertekan krisis akibat pandemi virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Amerika Donald Trump, dan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz membahas pertemuan kelompok minyak OPEC+ melalui telepon, kemarin. Mereka mengkonfirmasi bahwa tujuan pembicaraan tersebut adalah untuk menstabilkan perdagangan minyak global. "Para pemimpin menekankan pentingnya kerja sama di antara negara-negara penghasil minyak untuk menjaga stabilitas pasar energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi global," demikian laporan kantor berita SPA, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemangkasan produksi minyak oleh OPEC dan sekutunya mencapai 10 juta barel per hari atau 10 persen dari pasokan global. Sekitar 5 juta barel per hari lainnya diperkirakan dilakukan oleh negara lain untuk membantu menangani krisis minyak dalam beberapa dekade. Akibat pandemi corona, permintaan bahan bakar secara global merosot sekitar 30 juta barel per hari. Langkah-langkah untuk memerangi virus ini mengakibatkan pesawat dikandangkan, adanya pengurangan penggunaan kendaraan, dan tersendatnya kegiatan ekonomi.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Energi Arab Saudi Abdulaziz bin Salman mengatakan bahwa pakta pemangkasan pasokan minyak OPEC+ juga bergantung pada Meksiko. Dia berharap Meksiko melihat manfaat dari perjanjian ini tidak hanya untuk negaranya sendiri, tapi juga untuk seluruh dunia. Sebelumnya, dalam pembicaraan kesepakatan, Meksiko sempat menolak pemangkasan produksi itu. "Seluruh perjanjian ini bergantung pada Meksiko yang menyetujuinya," ujar Abdulaziz.
Arab Saudi memiliki batasan yang lebih rendah untuk pengurangan produksinya dibanding jumlah produksi pada April ini, yakni mencapai 12,3 juta barel per hari. Secara efektif, adanya kesepakatan ini mengurangi produksi sekitar 3,8 juta barel per hari. "Perjanjian tersebut akan mengambil sekitar 11,3 juta barel per hari dari pasokan minyak mentah aktual dari pasar asalkan Meksiko setuju," kata Abdulaziz.
Ihwal cara pemangkasan produksi oleh para anggota, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Brasil, Abdulaziz mengatakan, "Mereka akan melakukannya dengan cara mereka sendiri, menggunakan pendekatan mereka sendiri, dan bukan tugas kita untuk mendikte orang lain tentang siapa mereka. Itu bisa dilakukan berdasarkan keadaan nasional mereka." Dia berharap produsen minyak lainnya bergabung dengan upaya global ini untuk mengurangi pasokan minyak guna menstabilkan pasar minyak.
Namun harga minyak dunia merosot pada akhir perdagangan Jumat lalu. Kondisi itu menghapus kembali rencana pemangkasan, sehingga investor ragu akan perjanjian pemotongan pasokan 10 persen oleh anggota OPEC+.
Harga minyak mentah Brent turun US$ 1,36 atau 4,1 persen menjadi US$ 31,48 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) jatuh US$ 2,33 atau 9,3 persen menjadi US$ 22,76 per barel. "Jatuhnya harga minyak adalah nyata, sementara OPEC memotong seperti yang diharapkan. Ada terlalu banyak minyak mentah untuk dijual, dengan terlalu sedikit pipa untuk memindahkannya dan terlalu sedikit pembeli untuk mengambilnya," ujar spesialis energi United ICAP, Scott Shelton.
Menghadapi hal tersebut, OPEC+ mengatakan akan kembali menggelar pertemuan melalui telekonferensi pada 10 Juni mendatang untuk mengevaluasi pasar. Para menteri energi dari negara-negara G20 akan bertemu pada Jumat. Baik pejabat OPEC maupun Rusia mengatakan skala krisis membutuhkan keterlibatan semua produsen. "Kami mengharapkan produsen lain di luar klub OPEC+ untuk bergabung dengan langkah-langkah tersebut, yang bisa terjadi dalam pertemuan menteri energi G20," kata Kirill Dmitriev, CEO Dana Investasi Langsung Rusia. REUTERS | INDIA TIMES | SUKMA LOPPIES
OPEC Pangkas Produksi Akibat Corona
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo