Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Opini dari islamabad

Konperensi islamabad menyuarakan solidaritas negara-negara islam. menentang invasi uni soviet. (ln)

9 Februari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SOVIET rupanya semakin terkepung oleh opini dunia yang mengecam tindakan invasinya. Pada mulanya Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusinya agar Soviet segera menarik pasukannya dari Afghanistan. Kemudian konperensi para menteri luar negeri dari 36 negara Islam yang berlangsung di Islamabad pekan lalu mengecam tindakan Soviet itu. Walaupun tanpa sanksi, pernyataan blok negara Islam itu memberi kesan adanya rasa solidaritas terhadap nasib bangsa Aghanistan. Namun konperensi Islamabad itu menonjolkan lagi perpecahan di dunia Arab. Mereka berbeda pendapat mengenai prioritas yang harus dibicarakan konperensi itu. Suriah dan PLO, misalnya, melihat bahwa masalah utama bagi dunia Islam sekarang ini adalah soal nasib bangsa Palestina. Sementara Arab Saudi menganggap invasi Soviet merupakan serangan langsung terhadap Islam. Apalagi Arab Saudi menghubungkan kejadian di Afghanistan itu dengan bantuan senjata yang meningkat dari Soviet ke Yaman Selatan, tetangga dekatnya. Seminggu sebelum konperensi itu dibuka, PLO dan negara Arab yang berhaluan keras seperti Suriah, Libya, Aljazair dan Yaman Selatan menghimbau agar pertemuan Islamabad itu ditunda. Menurut mereka, pertemuan untuk membicarakan masalah invasi Soviet itu tidak tepat waktunya, karena secara kebetulan bersamaan dengan pembukaan resmi hubungan diplomatik Israel-Mesir. Walaupun begitu, konperensi Islamabad akhirnya berjalan lancar. Suriah dan Yaman Selatan tetap tidak hadir. Dari berbagai resolusinya, kelompok negara Islam ini mengecam banyak pihak, bukan Soviet saja. Dikecamnya pula hal yang menyangkut sengketa Iran-Amerika Serikat. Konperensi menentang keras setiap ancaman penggunaan kekerasan atau setiap macam gertakan, campur tangan atau pengenaan sanksi ekonomi terhadap Iran ataupun negara Islam lainnya," demikian resolusinya. Ini keluar setelah terjadi perdebatan yang berlarut-larut antara Iran dan anggota, lainnya. Soalnya Iran menginginkan pernyataan yang lebih keras dari itu. Mesir yang keanggotaannya sudah di tangguhkan pada konperensi tahun lalu, kali ini makin dikucilkan. Menanggapi normalisasi hubungan diplomatik Israel-Mesir, konperensi itu dalam resolusinya sepakat untuk memboikot Mesir secara politis, ekonomis dan budaya. Bahkan mereka mendesak negara-negara Islam untuk mengambil tindakan terhadap persekongkolan AS-Mesir-lsrael yang bertujuan merampas hak-hak rakyat Palestina. Juga cukup menarik adalah keanggotaan Afghanistan yang ditangguhkan dari Organisasi Konperensi Islam (ICO) itu. Pemerintahan Kabul yang pro Moskow itu dituduhnya sebagai sesuatu yang tidak sah. Keputusan ini diambil semua negara secara aklamasi, termasuk Libya, Aljazair, Irak dan PLO. Rupanya golongan yang berhaluan keras ini sadar bahwa mereka tak bisa memblokir usul resolusi itu. Bahkan konperensi tak lupa menelurkan pernyataan agar Soviet dan Kuba menarik pasukannya masing-masing dari negara-negara di Tanduk Afrika. Suatu usul dari Arab Saudi yang tidak jadi dibicarakan adalah mengenai usaha menggunakan minyak sebagai senjata dalam menekan Soviet agar keluar dari Afghanistan. Karena beberapa negara Arab rupanya tidak antusias menanggapi usul Saudi ini, Soviet termasuk negara pengekspor minyak. Kalaupun sanksi itu akan digunakan kepada negara-negara yang mendukung Soviet dalam mvaslnya, mereka percaya itu sama sekali tak akan berpengaruh. Moskow jelas mencela pertemuan itu. Seperti Tass memberitakan, "resolusi pertemuan Islamabad itu disetujui karena todongan AS." Sedang pemerintah Afghanistan memprotes dengan alasan bahwa konperensi Islamabad itu membicarakan masalah dalam negerinya. Menlu RI Mochtar Kusumaatmadja merasa cukup puas sekembalinya dari konperensi itu. "Yang penting sekarang ini adalah bagaimana mengatasi masalah pengungsi Afghanistan yang sekarang berada di Pakistan," kata Mochtar. "Kita sudah menyampaikan kesediaan pemerintah dan rakyat Indonesia untuk membantu kaum pengungsi di sana." Selain resolusi, pertemuan Islamabad itu juga menelurkan rekomendasi. Terpenting di antaranya ialah anjuran pemutusan hubungan diplomatik dengan Kabul dan pemboikotan Olympiade Moskow. Menjawab pertanyaan pers tentang ini, Mochtar berhati-hati. "Itu kan rekomendasi," katanya. Pemboikotan itu (lihat Olahraga) dikampanyekan oleh Presiden Jimmy Carter. Namun, seperti bekas Menlu AS Henry Kissinger meramalkan pekan lalu, tidak kelihatan tanda-tanda bahwa pasukan Soviet akan keluar dari Afghanistan karenanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus