Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan anggota Partai Demokrat Amerika Serikat menekan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memengaruhi Israel agar tidak melancarkan operasi militer besar-besaran ke Rafah, kota yang menjadi tempat mengungsi bagi hampir setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza.
Sebanyak 57 dari 212 anggota Partai Demokrat mendesak pemerintahan Biden melalui sebuah surat yang menyerukan pemerintah AS untuk segera mengambil segala tindakan guna menghalangi rencana Israel, yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Kami mendesak Anda untuk menggunakan undang-undang dan kebijakan yang ada untuk segera menahan bantuan militer ofensif tertentu kepada pemerintah Israel, termasuk bantuan yang bersumber dari rencana undang-undang yang sudah ditandatangani menjadi undang-undang, untuk mencegah serangan besar-besaran terhadap Rafah,” demikian isi surat tersebut, tertanggal Rabu, 1 Mei 2024.
Surat yang dipimpin oleh Perwakilan Pramila Jayapal dan Madeleine Dean itu merujuk pada RUU bantuan asing yang disahkan oleh Senat AS pada April, yang mengatur bantuan miliaran dolar dari AS untuk Israel, Ukraina dan kawasan Indo-Pasifik.
Kalangan pemuda Demokrat menentang keras dukungan Biden terhadap Israel dalam kampanye militernya melawan Hamas di Gaza. Hal itu menjadi beban politik baginya yang kini kembali maju untuk masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden 2024, melawan mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik.
Hal itu juga memicu protes dari para pemilih, yang menyatakan mereka tidak mendedikasikan suara kepada kandidat tertentu pada pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. Selain itu, dukungan Biden terhadap Israel mendorong gelombang masif protes pro-Palestina di universitas-universitas AS.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Rabu bahwa dia masih belum melihat rencana dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum melancarkan serangan di Rafah. Blinken mengulangi posisi AS bahwa mereka tidak dapat mendukung serangan semacam itu tanpa rencana kemanusiaan yang jelas.
Blinken bertemu Netanyahu di Yerusalem selama dua setengah jam dalam turnya berkeliling kawasan Timur Tengah. Setelah pertemuan tersebut, Israel menyatakan bahwa operasi Rafah akan tetap berjalan meski AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan hal itu akan berujung pada “tragedi”.
Kunjungan Blinken datang sebulan setelah Biden mengeluarkan peringatan keras bahwa kebijakan Washington dapat berubah jika Israel gagal mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan pekerja kemanusiaan.
REUTERS
Pilihan editor: Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini