Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Cina - Pemerintah Cina memperkenalkan kebijakan baru untuk mencegah terjadinya perceraian sekaligus menurunkan tingkat perceraian saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Biro urusan sipil Provinsi Jiangsu, Cina, baru-baru ini memperkenalkan tes sukarela untuk menceraikan pasangan sebelum mereka membuat keputusan akhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dirancang oleh departemen pernikahan pemerintah Kabupaten Donghai, seperti dilansir media Sup China pada Selasa, 22 Mei 2018, akun Weibo resmi biro itu menuliskan ujian ini bertujuan membantu individu "memahami pasangan mereka lebih baik dan untuk mengingat momen yang mengesankan dalam pernikahan".
Media Guardian melansir ujian tertulis terdiri dari tiga bagian. Yang pertama terdiri dari 10 pertanyaan seperti “Kapan ulang tahun pasangan Anda?” “Berapa kali Anda bepergian sebagai keluarga?” dan “Bagaimana Anda membagi pekerjaan rumah tangga?”
Kemudian ada empat pertanyaan singkat tentang saat paling bahagia dalam hubungan, konflik terbesar dalam pernikahan, dan kontribusi seseorang terhadap pernikahan.
Akhirnya, ada esai yang meminta peserta tes tentang pemikiran umum mereka terkait keadaan pernikahannya dan rencana masa depan jika mengalami perceraian.
Media Sup China melaporkan jika pasangan mendapatkan nilai tes di atas 60 berarti perkawinan yang rusak masih bisa diperbaiki. Ssedangkan skor di bawah 60 menunjukkan hubungan berada di ambang kehancuran tanpa banyak ruang untuk perbaikan.
Laporan media The Observer menyebutkan yang pertama mengikuti tes perceraian itu adalah pasangan dengan dua anak. Sang istri mendapat nilai penuh. Yang mengherankan, suami itu mendapat nilai 0.
Berdasarkan hasil, staf menyarankan suami untuk menunda perceraian mereka karena, tampaknya istri masih memiliki kasih sayang yang mendalam untuk pasangan dan keluarganya.
Biro urusan sipil Provinsi Jiangsu menekankan tes itu benar-benar sukarela. Hal ini adalah contoh terbaru dari beberapa inisiatif pemerintah lokal di Cina untuk menciptakan hambatan bagi pasangan untuk bercerai.
Misalnya, bulan lalu, biro urusan sipil di Provinsi Anhui, Cina, menolak keinginan dua wanita untuk berpisah dari suaminya, dan meminta mereka tetap bersama selama dua bulan lagi untuk menenangkan diri.