Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

PBB Desak Pemimpin Dunia Dengarkan Aspirasi Demonstran

Sekjen PBB mengatakan aparat harus bertindak sesuai dengan hukum internasional.

28 Oktober 2019 | 00.00 WIB

Antonio Guterres
Perbesar
Antonio Guterres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mendesak para pemimpin dunia agar mendengarkan aspirasi demonstran yang menuntut penyelesaian masalah di negara masing-masing. Dia juga meminta agar para pengunjuk rasa di seluruh dunia tidak melakukan kekerasan ketika menuntut perubahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hal itu diungkapkan Guterres dalam jumpa pers menanggapi berbagai protes di seluruh dunia dari Timur Tengah ke Eropa, Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Karibia. "Jelas ada defisit kepercayaan antara warga dan pemerintah serta meningkatnya ancaman terhadap kontrak sosial," katanya seperti dilansir Telesur, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Guterres mengatakan warga menginginkan hak asasi mereka dihormati, termasuk hak untuk memiliki suara dalam proses pengambilan keputusan. "Rakyat menginginkan peran yang setara, termasuk sistem sosial, ekonomi, dan keuangan yang bekerja untuk semua," tutur mantan diplomat Portugal itu.

Guterres menegaskan kembali keprihatinannya yang mendalam dari beberapa protes yang berubah menjadi kekerasan sehingga menyebabkan hilangnya nyawa. Aparat, kata dia, harus bertindak sesuai dengan hukum internasional. "Tidak ada alasan untuk kekerasan," ucap Guterres.

Sedikitnya 63 demonstran tewas pada Jumat dan Sabtu lalu di Irak. Jumlah ini menambah total kematian demonstran sejak protes antipemerintah pada 1 Oktober lalu menjadi lebih dari 190 orang. Menanggapi pertanyaan perihal unjuk rasa mematikan di Irak, Guterres mengatakan PBB telah meminta otoritas Irak dan pihak terkait untuk menahan diri.

Unjuk rasa kali ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi yang dipicu masalah ekonomi. Bank Dunia melaporkan hampir tiga perlima dari 40 juta penduduk Irak hidup miskin, meskipun negara itu memiliki cadangan minyak terbesar kelima di dunia. Unjuk rasa berubah jadi mematikan ketika aparat dan milisi pro-Iran pendukung pemerintah Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi menembak demonstran dengan peluru tajam.

"Kami ingin memiliki kehidupan, secara harfiah. Ini bukan tentang pekerjaan atau uang. Ini tentang berada di negara yang baik yang layak kami dapatkan," kata Batoul, seorang demonstran berusia 21 tahun.

Sementara itu, unjuk rasa di Lebanon dimulai pada Kamis pekan lalu setelah pemerintah Presiden Michel Aoun mencoba memperkenalkan pajak untuk pengguna layanan kirim pesan seperti WhatsApp demi menaikkan pendapatan negara. Gerakan ini menyatukan berbagai golongan dan agama di Lebanon dalam melawan sistem politik yang korup.

Dari Cile, diperkirakan satu juta orang turun ke jalan di Ibu Kota Santiago pada Jumat lalu waktu setempat. Pemerintah Presiden Sebastian Pinera berusaha meredam gelombang protes yang telah menelan korban jiwa selama sepekan terakhir ini akibat tuntutan reformasi ekonomi.

Adapun di Barcelona, ratusan ribu demonstran yang menuntut kemerdekaan Katalunya dari Spanyol bentrok dengan aparat. Dalam rekaman video yang diambil Reuters terlihat polisi bersenjata tongkat berusaha menerobos massa. Sedangkan para pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu dan suar api.

Adapun demonstran Hong Kong kemarin kembali turun ke jalan untuk mendesak polisi menghentikan pendekatan kekerasan selama demonstrasi prodemokrasi yang berlangsung sejak Juni lalu. Mereka menyoroti penggunaan gas air mata sampai anjing polisi dalam bentrokan-bentrokan dengan pengunjuk rasa. AL JAZEERA | TELESUR | REUTERS | DEUTSCHE WELLE | SITA PLANASARI AQUADINI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus