Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

PBB Klaim Temukan 20.000 Mayat Disimpan di Bandara El Dorado Kolombia

Kolombia membantah klaim PBB bahwa ada puluhan ribu mayat di bandara El Dorado.

6 Desember 2024 | 14.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bendera Kolombia ditambahi warna putih sebagai lambang perdamaian dalam acara penandatanganan perjanjian damai pemerintah Kolombia-FARC, 26 September 2016. Foto: Trie Edi Mulyani/Dubes RI Bogota

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Penghilangan Paksa membuat klaim yang meresahkan. Dilansir dari Colombia One, lebih dari 20.000 mayat tak dikenal diduga disimpan di hanggar Bandara Internasional El Dorado, Bogota. Setelah kunjungannya ke Kolombia, Komite PBB mengeluarkan laporan yang menyoroti puluhan ribu orang hilang di seluruh negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kolombia dihadapkan pada ribuan mayat tak dikenal, di dalam tanah, di bawah tanah, tetapi juga di brankas dan apa yang disebut kolam,” demikian bunyi laporan Komite PBB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di antara temuan yang paling mencolok adalah dugaan keberadaan mayat di infrastruktur yang berdekatan dengan bandara Bogota, bandara terbesar di Kolombia. “Menurut informasi yang diberikan kepada delegasi, ada juga sekitar 20.000 mayat tak dikenal di hanggar di bandara Bogota,” kata PBB.

Opain, perusahaan swasta Kolombia yang mengoperasikan bandara tersebut, menanggapi klaim PBB. Opain menyatakan tidak mengetahui informasi yang dilaporkan. “Terkait berita yang dilaporkan di beberapa media tentang dugaan keberadaan hanggar berisi ribuan jenazah, Opain, pemegang konsesi Bandara Internasional El Dorado, menginformasikan kepada publik bahwa tidak mengetahui fakta-fakta tersebut,” kata perusahaan tersebut.

Delegasi PBB menegaskan bahwa tujuan pengungkapan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran otoritas Kolombia tentang masalah tersebut. “Ini bukanlah mayat yang baru ditemukan. Ini adalah mayat yang disimpan di hanggar. Tidak ada ruang untuk terus mengawetkan jenazah atau mayat yang telah ditemukan. Oleh karena itu, rekomendasi kami yang sangat spesifik, sangat penting untuk menyediakan infrastruktur, sumber daya manusia, dan sumber daya keuangan untuk membangun penyimpanan yang layak,” kata seorang anggota delegasi.

Komite PBB tentang Penghilangan Paksa meminta Yurisdiksi Khusus untuk Perdamaian Kolombia (JEP), membuka kasus itu untuk diselidiki. "Delegasi khususnya prihatin dengan kondisi lembaga yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi jenazah dan sisa-sisa yang ditemukan. Sumber daya material dan manusia yang tersedia tidak memungkinkan untuk menanggapi permintaan tersebut secara memadai," kata delegasi PBB.

Selain pemindahan paksa, penghilangan paksa adalah salah satu kenyataan paling menyakitkan yang berasal dari konflik bersenjata di Kolombia. Dalam laporannya, PBB mengklaim bahwa 98.000 hingga 200.000 orang hilang di Kolombia. Angka ini amat mengejutkan namun sulit untuk dihitung karena kurangnya catatan yang terpercaya. Jumlah orang hilang di Kolombia diperkirakan jumlahnya mencapai 124.734.

Javier Sarmiento, Wakil Jaksa Agung Kolombia untuk Hak Asasi Manusia, mengumumkan bahwa Kantor Jaksa Agung akan menyelidiki masalah tersebut. “Jaksa Agung telah memerintahkan permintaan informasi segera dari Institut Kedokteran Hukum dan Ilmu Forensik untuk mengonfirmasi atau membantah informasi ini karena Komite mengutip mereka sebagai sumbernya. Selain itu, kunjungan segera akan dilakukan di bandara El Dorado,” katanya.

Temuan PBB itu dibantah oleh pemerintah Kolombia. Setelah 27 hanggar di bandara Eldorado Bogota digeledah, tidak ditemukan mayat yang disimpan di sana.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus