Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PBB Stephane Dujarric menyuarakan kekhawatir atas provokasi di tempat-tempat suci di Yerusalem Timur. Komentarnya disampaikan setelah terjadi insiden warga Palestina dicegah masuk kompleks Masjid Al Aqsa pada malam sebelum hari pertama Ramadan 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dujarric ditanya seorang wartawan tentang kejadian pemukim Israel yang menghalangi ratusan warga Palestina salat Tarawih di Masjid Al Aqsa yang terletak di Kota Tua Yerusalem Timur. Insiden pasukan Israel menghalangi warga masuk Masjid Al Aqsa pertama dilaporkan oleh kantor berita Palestina WAFA pada Ahad, 10 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami selalu sangat khawatir dengan adanya provokasi di tempat-tempat suci di Yerusalem. Ada status quo yang perlu dicermati dan dihormati,” ujarnya singkat saat konferensi pers pada Senin, 11 Maret 2024, ditayangkan di website PBB.
Berdasarkan keterangan saksi mata, pasukan hanya memperbolehkan perempuan dan laki-laki berusia di atas 40 tahun untuk masuk. Saksi mata menceritakan warga yang datang untuk menunaikan salat Tarawih di Al Aqsa awalnya berkumpul di gerbang situs suci Haram al-Sharif, namun pasukan Israel memukuli banyak orang yang mencoba masuk.
Sebuah video yang beredar di media sosial X memperlihatkan petugas Polisi Perbatasan Israel menyerang jemaah dengan tongkat di pintu masuk Haram al-Sharif, yang dikenal oleh umat Yahudi sebagai Bukit Bait Suci.
Menanggapi video yang diunggah oleh @nirha****, Kepolisian Israel mengatakan pihaknya berupaya memungkinkan kebebasan beribadah di Bukit Bait Suci sekaligus memastikan keselamatan dan keamanan, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kepemimpinan politik. Kepolisi tidak menjelaskan lebih lanjut apa instruksi yang dimaksud.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967. Mereka mencaplok keseluruhan kota itu pada 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Kota Tua, terletak di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, merupakan rumah bagi tempat suci dari tiga agama berbeda. Situs-situs tersebut yaitu Tembok Barat yang menjadi tempat berdoa dan ziarah suci bagi umat Yahudi, Kubah Shakhrah di tengah kompleks Masjid Al Aqsa, dan Gereja Makam Suci yang dibangun pada abad keempat.
WAFA | ANADOLU
Pilihan editor: Israel Pasang Kawat Berduri di Dekat Kompleks Masjid Al Aqsa