Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pekan Depan, Ilmuwan Hipersonik Rusia Diadili untuk Tuduhan Pengkhianatan

Kasus para ilmuwan hipersonik Rusia ini ditandai sebagai "sangat rahasia" dan akan ditutup untuk media dan publik.

25 Mei 2023 | 09.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari tiga ilmuwan rudal hipersonik Rusia yang ditangkap karena dicurigai melakukan pengkhianatan akan diadili minggu depan, kata pengadilan yang menangani kasus tersebut, Rabu, 24 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kasus pidana terhadap Anatoly Maslov, 76, akan dibuka di pengadilan kota St Petersburg pada 1 Juni, kata pengadilan di situs webnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia dan dua rekannya di institut Siberia yang sama, Institut Mekanika Teoretis dan Terapan Khristianovich (ITAM), semuanya telah ditangkap karena dicurigai melakukan pengkhianatan pada tahun lalu.

Ketiganya adalah ahli dalam hipersonik - bidang yang sangat penting bagi pengembangan rudal generasi berikutnya Rusia, yang mampu terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.

Kasus ini ditandai sebagai "sangat rahasia" dan akan ditutup untuk media dan publik, kata pengadilan. Dikabarkan penahanan Maslov diperpanjang hingga 10 November dalam sidang tertutup pada Rabu.

Maslov ditahan Juni tahun lalu di Novosibirsk, kota terbesar di Siberia dan salah satu pusat sains utama Rusia. Tak lama setelah itu ia dikirim ke penjara Lefortovo, Moskow, bekas tempat interogasi KGB.

Di St Petersburg, dia ditempatkan di penjara dinas keamanan FSB di Shalernaya Street di mana banyak pembangkang Soviet pernah ditahan oleh KGB, kata pengacara Maslov Olga Dinze kepada Reuters.

Ia menolak berkomentar tentang kasus itu, dengan mengatakan “situasinya sangat sulit.”

Detail-detail tuduhan terhadap tiga orang itu dirahasiakan, tetapi portal berita kota sains tempat mereka bermarkas mengatakan Maslov diduga menyerahkan rahasia ke China.

Dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Alexander Shiplyuk, direktur ITAM, dicurigai memberikan rahasia kepada China dalam sebuah konferensi di sana pada 2017. Mereka mengatakan ia menolak tuduhan itu, dengan mengatakan informasi yang dipermasalahkan tersedia secara online untuk umum.

ITAM memiliki hubungan internasional yang luas, dan mengatakan di situs webnya bahwa ITAM terdaftar sebagai bagian dari kompleks industri militer Rusia.

Kolega Maslov, Shiplyuk dan orang ketiga yang ditangkap, Valery Zvegintsev, minggu lalu menerbitkan surat terbuka untuk pembelaan mereka, memperingatkan bahwa penuntutan mengancam akan merusak ilmu pengetahuan Rusia.

Kremlin mengatakan ketiganya menghadapi “tuduhan-tuduhan yang sangat serius.” Bulan lalu parlemen Rusia memberikan suara untuk menaikkan hukuman maksimum untuk pengkhianatan hingga hukuman seumur hidup, naik dari sebelumnya, hukuman penjara 20 tahun.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus