Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi menyambut baik kabar pembunuhan pemimpin al Qaeda, Ayman al-Zawahiri, oleh drone badan mata-mata Amerika Serikat, CIA. “Zawahiri adalah salah satu pemimpin terorisme yang memimpin perencanaan dan pelaksanaan operasi teroris keji di Amerika Serikat dan Arab Saudi,” demikian pernyataan Kemlu Saudi, seperti dilansir Reuters, Selasa 2 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Drone milik Badan Intelijen Pusat AS (CIA) membunuh pemimpin al-Qaeda, Ayman al Zawahiri, dalam serangan di Afghanistan pada akhir pekan lalu. Presiden Joe Biden mengatakan, kematian Zawahiri menjadi pukulan terbesar bagi kelompok militan itu sejak pendirinya, Osama bin Laden, tewas pada 2011.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum menjadi anggota kelompok Al Qaeda, Al-Zawahiri adalah seorang ahli bedah Mesir. Oleh Amerika Serikat, dia menjadi orang yang paling diburu. Washington DC membuat sayembara untuk menangkapnya dengan hadiah US$25 juta.
Menurut laporan intelijen AS, Zawahiri membantu mengoordinasikan serangan 11 September 2001—yang menewaskan hampir 3.000 orang. Para pejabat AS mengatakan, Zawahiri tewas akibat serangan drone CIA di ibu kota Afghanistan Kabul pada Ahad lalu pukul 06.18.
“Sekarang keadilan telah ditegakkan, dan pemimpin Al Qaeda sudah tidak ada lagi,” kata Biden dalam sambutannya dari Gedung Putih. “Tidak peduli berapa lama, di mana pun Anda bersembunyi, jika Anda adalah ancaman bagi rakyat kami, Amerika Serikat akan menemukan Anda dan membawa Anda keluar,” katanya.
SUMBER: REUTERS