Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pemotretan Koleksi Baju Pengantin di Kuburan Dikecam

Sebuah butik penyewaan baju pengantin di Malaysia disorot setelah melakukan pemotretan di area pemakaman.

8 November 2019 | 05.00 WIB

Pemotretan model pakaian pernikahan yang dilakukan di area pemakamanan di Malaysia dikecam. Sumber: screengrab/twitter/asiaone.com
Perbesar
Pemotretan model pakaian pernikahan yang dilakukan di area pemakamanan di Malaysia dikecam. Sumber: screengrab/twitter/asiaone.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah butik pengantin di Malaysia menerima beragam reaksi setelah memilih konsep tak biasa dalam pemotretan terbaru koleksi pakaian pengantin mereka. Proses pemotretan dilakukan pada Minggu, 3 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Foto-foto pemotretan yang menampilkan pose para model dengan 'alat peraga' berupa batu nisan di sebuah pemakaman Kristen tersebar di Twitter. Foto itu diunggah oleh pengguna @chrissytwittwit pada 5 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Orang-orang pasti akan melakukan apa saja demi menarik perhatian. Jika Anda duduk di makam keluarga saya, saya akan segera mencari kalian,” tulis keterangan foto dalam unggahan tersebut.

Dalam keterangan foto dijelaskan pula makam bagi umat Kristen dianggap sebagai tanah suci karena telah diberkati. 

Sejumlah pengguna Twitter yang beragama Islam meminta maaf mewakili para model. 

Pemotretan model pakaian pernikahan yang dilakukan di area pemakamanan di Malaysia dikecam. Sumber: screengrab/twitter/asiaone.com

Sebuah rekaman video dari pemotretan itu memperlihatkan dua fotografer dan tujuh model berada di pemakaman. Ada model yang mengenakan gaun rumit dan memegang karangan bunga. Para model duduk berpose di beberapa makan berbeda. Salah satu model bahkan tampak berbaring di antara dua makam sementara fotografer berdiri di atasnya dengan satu kaki di setiap sisi makam.

Dikutip dari AsiaOne pada Kamis 7 November 2019, akun @chrissytwittwit telah mencoba menghubungi pemilik butik baju pernikahan itu melalui media sosial agar pemilik menghapus foto-foto tersebut. Namun yang terjadi, dia malah diblokir.

Foto-foto itu memicu perdebatan di kalangan pengguna media sosial di Malaysia. Komentar yang muncul sebagian besar merendahkan perusahaan pemilik butik baju pengantin karena dianggap tidak peka. Ada pula komentar yang menyalahkan fotografer yang seharusnya lebih mengerti. Namun ada juga yang berpendapat tidak ada yang salah dengan foto di makam.

Nur Amirah Mohd Amiruddin, 26 tahun, pemilik Mumyqueen Wedding Couture, akhirnya meminta maaf dalam sebuah wawancara dengan surat kabar harian metro pada Rabu, 6 November 201. Amiruddin juga mengklarifikasi bahwa foto yang diambil dan diunggah bukan untuk bersenang-senang ataupun menghina agama tertentu apalagi mencari ketenaran. Konsep ini dipilih karena mengikuti konsep serupa yang sebelumnya telah dilakukan di negara lain.

“Bagaimanapun, saya menerima kritik dari publik dengan hati terbuka dan mengakui kesalahan saya, tapi tolong jangan salahkan para model,” katanya

KANIA SUKU

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus