Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Keamanan Federal Rusia FSB memperpanjang penahanan wartawan Wall Street Journal Evan Gershkovich asal Amerika Serikat selama tiga bulan sambil menunggu persidangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perpajangan penahanan ini membuat Amerika Serikat berang dan menuntut segera pembebasannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gershkovich, 31 tahun, ditahan FSB saat dalam liputan di kota Yekaterinburg pada 29 Maret. Dia ditahan atas tuduhan sebagai mata-mata, yang dibantah keras oleh AS. Penahanan praperadilannya awalnya akan berakhir pada 29 Mei.
FSB, tanpa memberikan bukti, mengatakan Gershkovich "bertindak atas instruksi pihak Amerika, mengumpulkan informasi yang merupakan rahasia negara tentang kegiatan salah satu perusahaan di kompleks industri militer Rusia."
Dalam sebuah pernyataan, Journal mengatakan, “Hari ini rekan kami, dan jurnalis terkemuka, Evan Gershkovich muncul untuk sidang praperadilan di pengadilan Moskow. Meskipun kami berharap tidak namun tidak akan ada perubahan pada penahanan Evan, kami sangat kecewa. Tuduhan itu terbukti salah, dan kami terus menuntut pembebasannya segera.”
Kedutaan Besar AS di Moskow mengatakan "sangat prihatin dengan keputusan pengadilan Rusia hari ini" yang memperpanjang penahanan Gershkovich.
“Amerika Serikat sangat keberatan dengan penolakan Rusia atas akses konsuler kepada Gershkovich. Kami menegaskan kembali bahwa klaim terhadapnya tidak ada bukti dan menyerukan pembebasannya segera,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Pakar hukum mengatakan para terdakwa di Rusia, terutama mereka yang dituduh melakukan kejahatan serius seperti pengintai, menghadapi rintangan yang panjang untuk berhasil menantang penahanan mereka, mendapatkan tahanan rumah atau dibebaskan dengan jaminan.
Dalam kasus pidana yang kompleks, masa penahanan sebelum persidangan dapat diperpanjang hingga 12 bulan, menurut KUHAP Rusia, jika pengadilan mengizinkan. Perpanjangan lebih lanjut dapat diberikan dalam keadaan luar biasa. Akibatnya, terdakwa bisa tetap di penjara selama berbulan-bulan sementara jaksa dan penyidik menyusun kasus mereka.
Sementara sistem peradilan Rusia biasanya menjamin hak untuk pengadilan juri di depan umum, pengadilan spionase biasanya disidangkan oleh hakim di balik pintu tertutup, seperti di kebanyakan negara, karena bukti sering dirahasiakan, artinya kasus Gershkovich kemungkinan besar akan dirahasiakan.
Orang tua Gershkovich, yang tinggal di AS, berada di gedung pengadilan dan melihat putra mereka selama sidang singkat, kata ibunya, Ella Milman.
“Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan kebahagiaan dan kesedihan ini pada saat yang sama,” kata Milman, menambahkan bahwa sulit melihat putranya di dalam sangkar besi.
Gershkovich terlihat santai dan sehat, kata ibunya. Meskipun keluarga tidak diizinkan untuk berbicara dengannya.
“Dia sangat senang melihat kami. Itu melegakan dia, dan melegakan kami,” katanya.
Almar Latour, kepala eksekutif Dow Jones, perusahaan induk Journal, dan Emma Tucker, pemimpin redaksi surat kabar tersebut, mengatakan dalam sebuah email kepada staf bahwa kehadiran orang tua Gershkovich di gedung pengadilan adalah “pengingat yang tajam akan korban manusia. Keluarga jadi korban ketika orang yang dicintai ditahan secara tidak sah.”
"Penahanan Evan tetap merupakan kesalahan dan dia harus segera dibebaskan," tulis Latour dan Tucker.
Pada 18 April, dalam sidang tertutup, seorang hakim menolak banding Gershkovich terhadap penahanan praperadilannya; pengadilan tidak menerbitkan laporan tentang proses atau alasan hakim.
Paul Whelan, mantan Marinir AS yang dihukum karena spionase pada tahun 2020 dan sekarang menjalani hukuman 16 tahun di koloni hukuman Rusia, berada dalam tahanan praperadilan selama 15 bulan setelah penahanan dua bulan awalnya diperpanjang lima kali.
Keluarga Whelan dan pemerintah AS mengatakan dia bukan mata-mata. Dia mengunjungi Rusia untuk pernikahan ketika dia ditangkap, menurut keluarganya.
Aktivis hak asasi manusia, pejabat Barat, dan beberapa pengacara Rusia menuduh Moskow mengeksploitasi hak untuk memperpanjang penahanan praperadilan dermi tujuan politik.
Wartawan Amerika pertama yang ditangkap atas tuduhan spionase di Rusia sejak akhir Perang Dingin, Gershkovich—seperti Whelan—disebut oleh Departemen Luar Negeri AS sebagai ditahan secara tidak sah, membuka upaya luas pemerintah AS untuk menekan Rusia agar membebaskannya.
Sebuah komite DPR baru-baru ini mengajukan resolusi bipartisan yang meminta Rusia untuk membebaskan kedua pria tersebut, dan Presiden Biden mengatakan pemerintahannya bekerja setiap hari untuk kebebasan mereka.
Pertukaran tahanan dengan Moskow adalah jalan yang paling mungkin untuk pembebasan Gershkovich dan Whelan, menurut pejabat AS yang mengatakan bahwa Washington terbuka untuk kesepakatan semacam itu. AS dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan pertukaran tahanan tingkat tinggi.
Pejabat Rusia mengatakan bahwa Moskow dapat mempertimbangkan kemungkinan pertukaran tahanan dalam kasus Gershkovich hanya setelah pengadilan Rusia mengeluarkan putusan dalam kasusnya.
Beberapa analis mengatakan bahwa periode praperadilan yang diperpanjang dapat memberikan kesempatan untuk negosiasi politik di balik layar antara Washington dan Moskow.
Duta Besar AS untuk Rusia, Lynne Tracy, diberi akses konsuler ke Gershkovich untuk pertama kalinya pada 17 April, beberapa minggu setelah penangkapannya, dan menghadiri sidang bandingnya keesokan harinya. Pihak berwenang Rusia telah dua kali menolak permintaan akses konsuler ke wartawan itu setelahnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengaitkan penolakan tersebut dengan keluhan bahwa jurnalisnya tidak mendapatkan visa AS untuk bepergian dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov ke Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York bulan lalu. Tidak ada wartawan Rusia yang berada di balik jeruji besi di AS.
Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov ketika ditanya pada hari Selasa tentang penolakan akses konsuler ke Gershkovich mengatakan bahwa Kremlin "tidak terlibat dalam masalah seperti itu."
Pemerintah Barat, organisasi berita global, pendukung kebebasan pers, dan kelompok hak asasi manusia di seluruh dunia telah bergabung dengan Wall Street Journal dan pemerintahan Biden dalam menuntut pembebasan segera Gershkovich.
REUTERS