Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PENDIRI WikiLeaks, Julian Assange, terpaksa keluar dari perlindungannya selama tujuh tahun terakhir di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris. Polisi Inggris menahan Assange setelah pemerintah baru Ekuador mencabut suakanya, Kamis, 11 April lalu.
Dengan rambut putih dikucir dan jenggot putih yang panjang, Assange terlihat meronta dan berteriak lantang saat tujuh petugas menggelandangnya keluar dari kedutaan dan mendorongnya masuk ke mobil polisi.
Kepolisian Metro London menyatakan Assange ditangkap karena melewatkan pembayaran jaminan di Inggris pada 2012 dan atas permintaan pemerintah Amerika Serikat. Dia terancam menghadapi ekstradisi ke Negeri Abang Sam.
Departemen Kehakiman Amerika membenarkan kabar bahwa Assange telah didakwa atas tuduhan berkonspirasi untuk mencuri rahasia militer dengan Chelsea Manning, mantan analis intelijen Angkatan Darat yang memasok ribuan dokumen rahasia ke WikiLeaks.
Assange, 47 tahun, yang berasal dari Australia, muncul di pengadilan Westminster di pusat London pada Kamis sore. Hakim menyatakan dia bersalah karena melanggar persyaratan jaminannya pada 2012 dan menghadapi hukuman penjara selama 12 bulan.
Pengacara Assange, Jennifer Robinson, menyatakan penangkapan kliennya merupakan “preseden berbahaya” yang dapat mengancam kebebasan berbicara. “Ini menyangkut cara wartawan dapat berkomunikasi dengan sumber mereka,” tuturnya, seperti dikutip The Guardian.
MALAYSIA
Dakwaan Korupsi Kedua untuk Istri Najib
ROSMAH Mansor, istri mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, kembali terjerat kasus korupsi. Dia didakwa menerima suap senilai 5 juta ringgit atau sekitar Rp 17 miliar.
Perempuan 67 tahun ini dituduh menerima sogokan dari direktur pelaksana perusahaan rekayasa dan konstruksi Jepak Holdings, Saidi Abang Samsudin, melalui ajudannya, Rizal Mansor, pada 2016. Suap itu diduga diberikan untuk memuluskan proyek panel surya bagi sekolah-sekolah perdesaan di Sarawak.
Rosmah menyatakan tidak bersalah atas dakwaan tersebut saat menghadiri sidang di kompleks pengadilan Kuala Lumpur, Rabu, 10 April lalu. Jika terbukti bersalah, dia menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun dan denda tidak kurang dari lima kali jumlah gratifikasi yang diterimanya.
Rosmah sebelumnya didakwa dengan dua tuduhan korupsi senilai Rp 642 miliar berkaitan dengan proyek yang sama pada 15 November 2018. Dia tidak ditahan setelah membayar uang jaminan Rp 3,4 miliar.
ISRAEL
Netanyahu Kembali Berkuasa
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempertahankan kekuasaannya setelah partai politik konservatif besutannya, Likud, memenangi pemilihan umum, Selasa, 9 April lalu. Likud diperkirakan meraup 65 dari 120 kursi parlemen Israel, Knesset, dan menjadi partai pemimpin pemerintah koalisi selanjutnya.
Sedikitnya delapan kepala negara telah mengucapkan selamat kepada Bibi—sapaan akrab Netanyahu—setelah hasil pemilu diumumkan. Mereka antara lain Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kanselir Austria Sebastian Kurz, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban.
“Teman baik saya, Bibi, selamat! Anda adalah teman baik India dan saya berharap dapat terus bekerja sama dengan Anda,” cuit Modi dalam bahasa Ibrani, seperti diberitakan harian Haaretz.
Partai Biru dan Putih, penantang terkuat Likud dalam pemilu kali ini, juga mengakui keunggulan partai yang dipimpin Netanyahu tersebut. Partai Biru dan Putih mengusung pensiunan jenderal Benny Gantz sebagai kandidat perdana menteri. “Dengan menjadi oposisi, kami akan membuat Likud kerepotan,” kata Yair Lapid, orang nomor dua di partai itu.
Bagi Netanyahu, hasil pemilu kali ini tidak hanya menjadikannya perdana menteri untuk periode kelima. Kemenangan diraih Likud ketika Netanyahu terbelit tuduhan korupsi. Dia menghadapi kemungkinan dakwaan dalam tiga kasus suap, yang semuanya ia bantah.
Selama kampanye, Netanyahu terus menggelorakan penguasaan Israel atas tanah Palestina. Pria 69 tahun ini berjanji mencaplok permukiman di Tepi Barat yang dikuasai Palestina. “Ini malam kemenangan kolosal,” ucap Netanyahu kepada pendukungnya di Tel Aviv.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo