Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Penjaga Istana Putin Membelot, Kabur ke Ekuador

Salah satu penjaga di kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin memilih kabur ke Ekuador.

13 September 2023 | 20.44 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan cerita tentara Rusia yang terluka dalam perang Rusia-Ukraina dan saat menjalani perawatan di rumah sakit militer, setelah upacara pemberian penghargaan di Moskow, Rusia, 12 Juni 2023. Sputnik/Vladimir Astapkovich/Pool via REUTERS
Perbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan cerita tentara Rusia yang terluka dalam perang Rusia-Ukraina dan saat menjalani perawatan di rumah sakit militer, setelah upacara pemberian penghargaan di Moskow, Rusia, 12 Juni 2023. Sputnik/Vladimir Astapkovich/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penjaga di salah satu kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di wilayah pendudukan Krimea, telah melarikan diri ke Ekuador. Ia menyebut pemimpin Kremlin itu penjahat perang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Vitaly Brizhaty, yang bekerja di semenanjung Ukraina untuk Layanan Perlindungan Federal (FSO), badan pengawal Kremlin, mengatakan kepada Dozhd TV dalam sebuah wawancara bahwa dia menentang perang di Ukraina. Brizhaty adalah anggota kedua FSO yang melarikan diri dan secara terbuka mengkritik Putin atas invasi ke Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Brizhaty bekerja di Olivye, salah satu dari dua istana Putin di Krimea, yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014. Radio Free Europe mengungkap istana besar di Olivye dalam laporanya pada 2021.

Dalam wawancara tersebut, Brizhaty mengatakan bahwa Putin tidak mempercayai pengawalnya sendiri. Dia mengatakan Kremlin akan mengumumkan kedatangan Putin di dua bandara berbeda di Krimea, namun kemungkinan besar Putin akan tiba melalui laut.

“Itulah yang sangat ditakuti pria ini atas nyawanya,” katanya.

Brizhaty mengklaim bahwa personel FSO dilarang berkomunikasi dengan kerabat Ukraina, warga Amerika Serikat dan Uni Eropa, atau siapa pun yang menentang perang, di bawah ancaman tuntutan pidana.

Dia mengatakan takut akan hukuman karena salah satu temannya, mantan teman sekelas yang masih berhubungan dengannya, sekarang tinggal di Amerika Serikat dan menentang perang. Brizhaty mengklaim jika temannya menyukai postingan pro-Ukraina di Instagram, dia bisa diselidiki.

"Ini benar-benar gila," katanya.

Beberapa bulan setelah dimulainya perang, Brizhaty mengatakan dia mencoba keluar dari FSO tetapi diberitahu bahwa dia akan dikirim untuk berperang di Ukraina jika dia meninggalkan dinasnya.

Sementara itu, istrinya, yang berasal dari Krimea, mengajukan izin tinggal di Ekuador dan bekerja di sana. Izin itu juga diberikan padanya.

Karena FSO dan personel layanan keamanan Rusia lainnya tidak diperbolehkan memiliki paspor asing atau izin tinggal, Brizhaty dipecat dan dia segera bersama istrinya ke Ekuador.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus