Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Perdana Menteri Belgia Mundur, Dikenal sebagai Pendukung Palestina di Eropa

PM Belgia Alexander De Croo adalah salah satu pemimpin Eropa yang paling bersuara menentang serangan brutal Israel terhadap warga Palestina di Gaza

10 Juni 2024 | 08.47 WIB

Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo. REUTERS
Perbesar
Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Alexander De Croo mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri Belgia setelah kekalahan dramatis dalam pemilu Uni Eropa, laporan media pada Ahad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pengumuman tersebut muncul setelah kekalahan signifikan bagi partainya, Open Flemish Liberals and Democrats (Open VLD), yang hanya memperoleh 5,9% suara, dengan hampir 90% suara dihitung dalam pemilu federal, menurut kantor berita Italia Agenzia Nova.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Besok (Senin;red) saya akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri,” kata De Croo, mengakui kekalahan partainya.

Meskipun hasilnya mengecewakan, De Croo tetap optimistis mengenai masa depan Partai Liberal, dengan mengatakan bahwa mereka kuat. “Kami akan kembali."

Meskipun De Croo akan mundur, ia diperkirakan akan mempertahankan posisinya untuk sementara sampai pemerintahan baru terbentuk.

Belgia akan terus memegang jabatan presiden bergilir Dewan Eropa, yang berganti setiap enam bulan di antara negara-negara anggota, hingga 30 Juni 2024.

Pada 8 Desember, De Croo, dalam pernyataannya yang mengumumkan prioritas kepresidenan, menekankan bahwa selain benua Eropa, masyarakat di Timur Tengah juga menghadapi perang yang mengerikan, dan “kita tahu bahwa kita perlu berperan dalam hal ini."

De Croo adalah salah satu pemimpin Eropa yang paling bersuara menentang serangan brutal Israel di Gaza yang mengakibatkan jatuhnya puluhan ribu korban sipil Palestina.

Kunjungannya ke Israel dan Palestina pada November bersama timpalannya dari Spanyol Pedro Sanchez, mendorong pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengecam pernyataan yang mereka buat mengenai situasi di Jalur Gaza.

Netanyahu menyebutnya sebagai “pernyataan palsu” yang dibuat “untuk mendukung terorisme.”

Belgia membawa proposal untuk melarang pemukim Israel yang melakukan kekerasan di Tepi Barat memasuki wilayah Eropa ke dalam agenda KTT para pemimpin Uni Eropa terakhir tahun ini. Namun, tidak ada konsensus yang tercapai mengenai masalah tersebut.

ANADOLU

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus