Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Perdana Menteri Inggris Siapkan Aparat Kepolisian untuk Hadapi Unjuk Rasa Anti-Islam

Perdana Menteri Inggris meyakinkan pihaknya punya cukup aparat kepolisian yang akan menghadapi gelombang unjuk rasa anti-Islam.

7 Agustus 2024 | 11.00 WIB

Para pengunjuk rasa sayap kanan membakar tempat sampah dalam aksi anti-Imigran di luar sebuah hotel di Rotherham, Inggris, 4 Agustus 2024. Badai disinformasi anti-Muslim di media sosial telah memicu kekerasan Islamofobia dan sayap kanan setelah penusukan massal yang menewaskan tiga anak pada 29 Juli 2024. REUTERS/Hollie Adams
Perbesar
Para pengunjuk rasa sayap kanan membakar tempat sampah dalam aksi anti-Imigran di luar sebuah hotel di Rotherham, Inggris, 4 Agustus 2024. Badai disinformasi anti-Muslim di media sosial telah memicu kekerasan Islamofobia dan sayap kanan setelah penusukan massal yang menewaskan tiga anak pada 29 Juli 2024. REUTERS/Hollie Adams

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer meyakinkan pihaknya punya cukup aparat kepolisian yang akan menghadapi gelombang unjuk rasa anti-Islam dan anti-imigran pada beberapa hari ke depan. Starmer pada Rabu, 07 Agustus 2024, memperingatkan warga London terhadap kemungkinan unjuk rasa berujung ricuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kerusuhan terjadi di sejumlah kota di Inggris buntut dari peristiwa pembunuhan tiga anak perempuan di sebuah acara bertema penyanyi Taylor Swift di Southport yakni sebuah kota tepi laut di wilayah barat laut Inggris. Peristiwa pembunuhan ini melebar saat unggahan di media sosial dengan salah mengidentifikasi terduga pembunuh adalah seorang imigran beragama Islam. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kerusuhan meluas, di mana para demonstran menyerang masjid-masjid, menghancurkan jendela hotel tempat para pencari suaka dari Afrika dan timur tengah tinggal. Demonstran mengeluarkan kalimat yang meminta para imigran itu keluar. Ini adalah gelombang unjuk rasa pertama yang meluas di Inggris dalam 13 tahun terakhir. 
 
Beredar di media sosial informasi yang menyebut pusat-pusat imigrasi dan firma hukum yang membantu imigran akan menjadi sasaran unjuk rasa pada Rabu, 7 Agustus 2024, namun kelompok anti-fasisme meyakinkan akan menentang unjuk rasa dalam bentuk apapun. Berbicara ke publik usai melakukan sebuah rapat darurat dengan para menteri dan kepala Kepolisian Inggris pada Selasa, 6 Agustus 2024, Starmer mengatakan kepolisian Inggris akan ditempatkan di tempat terjadinya unjuk rasa untuk mengatasi segala bentuk kekacauan lebih lanjut. 

“Tugas pertama kami adalah memastikan warga aman. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan polisi merespon apa yang dibutuhkan, terutama di lokasi tertentu,” kata  Starmer. Dia mengakui kenyataan sejumlah unjuk rasa dilakukan di beberapa lokasi telah menyulitkan pihaknya, namun dia memastikan aparat kepolisian akan mengatasi hal ini.   

Starmer mengatakan sudah lebih dari 400 orang ditahan dan 100 orang dikenai dakwaan. Dia memproyeksi putusan akan dijatuhkan segera. Pemerintah Inggris sudah menambah kapasitas penjara yang sebagian besar diisi oleh demonstran. Kerusuhan di Inggris telah membuat beberapa negara menerbitkan travel warning melakukan perjalanan ke Inggris.     
 
“Siapapun yang terlibat dalam kerusuhan ini akan merasakan sepenuhnya hukum Inggris yang berlaku,” kata  Starmer.   
 
Sumber: Reuters

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus