Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir dan mencari tahu alasan di balik tindakan tersebut, menurut laporan media AS, Axios, pada Minggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Axios mengutip dua pejabat Israel yang mengatakan bahwa insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran serius di dalam pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kedua pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada Axios bahwa penundaan ini adalah pertama kalinya sejak serangan 7 Oktober yang dilakukan Hamas.
Gedung Putih --kantor presiden AS-- menolak untuk berkomentar, kata situs pemberitaan tersebut. Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih menolak mengkonfirmasi laporan tersebut, dan mengatakan mereka tidak mengomentari kasus-kasus tertentu.
Selain itu, dilaporkan bahwa masih belum ada tanggapan dari Pentagon (markas besar Departemen Pertahanan AS), Departemen Luar Negeri AS, maupun kantor perdana menteri Israel.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan perdana menteri Israel pada Rabu agar tidak melanjutkan rencana invasi darat ke Kota Rafah di Gaza selatan, menurut Axios dengan mengutip sumber yang mengetahui pertemuan tersebut.
Namun, juru bicara Gedung Putih mencatat bahwa AS “telah memberikan bantuan keamanan senilai miliaran dolar kepada Israel sejak serangan 7 Oktober, mengeluarkan alokasi tambahan terbesar yang pernah ada untuk bantuan darurat kepada Israel, memimpin koalisi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membela Israel dari serangan Iran dan akan terus melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan Israel dapat mempertahankan diri dari ancaman yang dihadapinya.”
Berbicara kepada Ynet, seorang pejabat Israel meremehkan laporan Axios, dengan mengatakan “Bahkan sekarang, serangkaian pengiriman peralatan pertahanan terus dikirim dari AS ke Israel.”
“Ada kemungkinan pengiriman tertunda, namun alirannya terus berlanjut dan kami tidak mengetahui adanya keputusan kebijakan untuk menghentikannya,” tambah pejabat tersebut.
AXIOS | THE TIMES OF ISRAEL