Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Australia menangkap seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun setelah melakukan penikaman di Universitas Sydney pada Selasa pagi 2 Juli 2024, yang memicu penutupan gedung universitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kru darurat merawat seorang pria berusia 22 tahun, yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi serius namun stabil, kata polisi negara bagian New South Wales dalam sebuah pernyataan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tersangka penyerang menaiki bus setelah kejadian tersebut dan ditangkap di dekat rumah sakit, kata polisi. Tidak ada risiko yang berkelanjutan bagi masyarakat, dan korban serta tersangka penyerang tidak saling kenal, katanya.
Juru bicara Universitas Sydney mengatakan operasi polisi sedang berlangsung di kampus Camperdown dan polisi akan tetap berada di kampus sementara penyelidikan berlanjut.
Polisi telah menutup tempat kejadian perkara.
Serangan itu terjadi sekitar dua bulan setelah enam orang tewas dan 12 luka-luka dalam serangan pisau di sebuah mal tepi pantai di kawasan Bondi, Sydney. Sementara seorang uskup gereja Asiria terluka dalam serangan penikaman yang tidak ada kaitannya saat kebaktian di barat Sydney.
Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun didakwa melakukan pelanggaran terorisme atas penikaman uskup, sementara penyerang di mal ditembak mati oleh polisi.
Kedua serangan tersebut telah mendorong pemerintah negara bagian New South Wales untuk memperketat undang-undang penggunaan pisau.
Parlemen negara bagian pada Juni mengeluarkan undang-undang yang memberikan polisi pemindai pendeteksi logam elektronik untuk memeriksa orang-orang tanpa tanda pengenal di pusat perbelanjaan, tempat olahraga dan stasiun transportasi umum.
Undang-undang tersebut juga menaikkan hukuman maksimum untuk menjual pisau kepada anak di bawah usia 16 tahun menjadi A$11.000, penjara selama 12 bulan, atau keduanya. Peraturan ini juga melarang penjualan pisau kepada anak berusia 16 atau 17 tahun tanpa alasan yang masuk akal.
REUTERS