Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Prancis telah membuka penyelidikan atas ancaman pembunuhan yang diterima oleh tiga atlet Israel di Olimpiade Paris 2024, kata kantor kejaksaan Paris pada hari Minggu. Petugas antikejahatan dunia maya juga sedang menyelidiki perilisan data pribadi atlet di jejaring sosial pada hari Jumat dan berupaya menghapusnya, kata jaksa dalam sebuah pernyataan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Direktorat Siber Nasional Israel mengatakan bahwa setelah penyelidikan, peretasan data pribadi dilakukan oleh hacker Iran. Pelaku menerbitkan informasi pribadi tentang anggota delegasi Israel dan mengirimi mereka pesan-pesan yang mengancam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada hari yang sama, menteri luar negeri Israel memperingatkan mitranya dari Prancis tentang potensi rencana yang didukung Iran untuk menargetkan atlet dan turis Israel selama Olimpiade Paris.
Namun dugaan itu dibantah oleh Iran. Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa tindakan teroris tidak memiliki tempat dalam prinsip-prinsip kelompok perlawanan; kebohongan dan penipuan tidak dapat mengalihkan peran penggugat dan tertuduh.
Atlet Israel di Olimpiade dikawal ke dan dari acara-acara oleh unit-unit taktis elit dan diberi perlindungan 24 jam selama Olimpiade, kata para pejabat. Dinas keamanan internal Israel, Shin Bet, membantu keamanan.
"Dukungan penuh untuk tindakan-tindakan yang diambil oleh otoritas Prancis," kata seorang sumber diplomatik Israel. "Ini mengirimkan pesan penting kepada individu dan organisasi yang mencoba mengancam atlet," tambah sumber itu.
ANADOLU
Pilihan editor: Sama Tapi Berbeda, Begini Sejarah Bendera Merah Putih Indonesia dan Monako