Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Polisi Tahan Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di Jembatan San Fransisco

Dua ratus pengunjuk rasa Pro-Palestina memblokade jembatan San Fransisco saat kota itu menjadi tuan rumah APEC.

17 November 2023 | 12.19 WIB

Anggota pasukan keamanan berjaga selama KTT CEO Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco, California, AS 16 November 2023. REUTERS/Loren Elliott
material-symbols:fullscreenPerbesar
Anggota pasukan keamanan berjaga selama KTT CEO Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco, California, AS 16 November 2023. REUTERS/Loren Elliott

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan dari ratusan polisi berkumpul berpindah dari mobil ke mobil untuk mencari dan menangkap pengunjuk rasa anti-Israel pada Kamis, 16 November 2023, ketika pihak berwenang perlahan-lahan membuka kembali Jembatan Teluk yang penting menuju ke San Francisco ketika kota itu menjadi tuan rumah Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Para pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel Hamas dan mengibarkan tanda-tanda bertuliskan "Hentikan Genosida" dan "Tidak Ada Bantuan Militer AS untuk Israel" ketika mereka memblokir rute komuter utama menuju kota tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi menangkap "puluhan" pengunjuk rasa, kata salah satu kelompok yang terlibat dalam aksi tersebut kepada Reuters melalui email. Para pengunjuk rasa terus meneriakkan “Palestina merdeka, merdeka” dan “Palestina akan merdeka” setelah mereka ditangkap.

Sebanyak 250 petugas menahan pengunjuk rasa dengan zip tie, setelah Patroli Jalan Raya California mengeluarkan perintah pembubaran kepada kelompok yang berkumpul. Pihak berwenang mengerahkan truk derek di jembatan tersebut untuk memindahkan mobil-mobil yang digunakan pengunjuk rasa untuk segera menghentikan lalu lintas ketika demonstrasi dimulai pada jam sibuk pagi hari.

Demonstrasi jembatan tersebut menyusul beberapa protes pada Rabu ketika Presiden Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping dijadwalkan bertemu di sela-sela KTT APEC.

Setelah lalu lintas mulai lancar kembali setidaknya di satu jalur, petugas menghentikan sebuah Honda yang sedang melaju bersama kendaraan lain, menurut seorang saksi Reuters. Polisi memerintahkan mobil untuk berhenti, dan menangkap penumpangnya, termasuk seseorang di bagasi, yang tampaknya adalah seorang demonstran.

Dua di antara mereka yang ditangkap mengatakan bahwa mereka tidak terkait dengan protes tersebut dan seharusnya tidak ditangkap. Profesor fisika Universitas Stanford Lauren Tompkins mengatakan kepada Reuters bahwa dia sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja, dan mematuhi perintah penegak hukum ketika dia ditangkap di dalam mobilnya.

Sebelumnya pada Kamis sekitar 200 pengunjuk rasa Pro-Palestina berkumpul di jembatan tersebut, kata penyelenggara. Beberapa kelompok berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut, termasuk Gerakan Pemuda Palestina dan Solidaritas Palestina Bay Area, menurut siaran pers.

Para pengunjuk rasa bertujuan untuk mengganggu “meskipun keadaan sulit” selama KTT APEC, dan mendesak Biden untuk menyerukan gencatan senjata segera dalam perang Israel-Gaza, kata eksekutif Pusat Sumber Daya dan Pengorganisasian Arab Lara Kiswani.

Sebelum pembubaran, para pengunjuk rasa merantai diri melalui kendaraan yang dihiasi tanda-tanda bertuliskan "Bebaskan Palestina", menurut postingan media sosial. Beberapa pengunjuk rasa tampak tergeletak di aspal yang ditutupi kain putih.

Lalu Lintas Terhenti

Lalu lintas yang melintasi jembatan menuju San Francisco mulai bergerak sekitar pukul 10:45 waktu setempat, namun terhenti selama beberapa jam akibat demonstrasi tersebut.

Bay Bridge adalah salah satu arteri komersial utama yang menghubungkan San Francisco dari wilayah sekitarnya. Puluhan ribu kendaraan melintas setiap hari.

Claudia Felix, 28, seorang pekerja remediasi pembongkaran meninggalkan rumahnya di pedalaman Stockton pada pukul 4:30 pagi dan terjebak kemacetan sebelum melakukan perjalanan ke jembatan dan terpaksa keluar sekitar pukul 10 pagi, hampir enam jam setelah dia meninggalkan rumah. Dia menepi ke sisi jalan akses dan mengatakan dia merasa stres.

“Ide yang bagus karena mereka menentang perang tapi menurut saya mereka seharusnya lebih aman dan melakukan protes di kota, bukan di jembatan,” kata Felix.

Vicky Hamlin, 73, seorang pensiunan pekerja konstruksi mengatakan dia terpaksa menghindari Bay Bridge karena protes tersebut.

“Saya pikir apa yang terjadi pada masyarakat di Gaza sangat mengerikan sehingga yang terjadi di sini tak ada apa-apanya, tidak ada pengalaman yang layak untuk dikeluhkan,” katanya.

REUTERS



Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus