Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Florian Philippot, pemimpin partai politik The Patriots Prancis dan mantan anggota Parlemen Eropa, menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai orang gila setelah meminta rudal jarak jauh dan jet tempur dari Barat.
Baca: Joe Biden Tolak Permintaan Ukraina soal Pengiriman Jet Tempur F-16
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sekarang, Zelensky menuntut jet tempur dan rudal jarak jauh dari Barat. Berapa lama kita akan mengikuti orang gila ini? Sampai perang dunia ketiga?!" tulisnya di akun Twitter-nya pada Kamis, pekan lalu seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Rusia, TASS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Politisi Prancis itu sebelumnya mengecam pasokan tank ke Ukraina sebagai jalan terpendek menuju perang dunia ketiga. Pada 5 Januari 2023, Philippot telah meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron membatalkan rencana pengiriman senjata ke Ukraina. Ia mengatakan pengiriman senjata itu akan melemahkan tentara Prancis dan tidak akan membantu menghentikan konflik.
Setelah panggilan telepon Macron dengan Zelensky pada 4 Januari, Prancis mengumumkan rencananya untuk memasok tank ke Kiev. France Presse melaporkan saat itu, mengutip Istana Elysee, bahwa Macron telah berjanji untuk mengirim tank beroda AMX-10 RC ke Ukraina.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menolak permintaan Ukraina untuk mengirimkan jet tempur F-16. Ia mengatakan tidak pada Senin, 30 Januari 2023 saat ditanya wartawan soal bantuan jet tempur ini.
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga mengatakan tidak akan mengirim jet tempur ke Ukraina. Pekan lalu, Scholz baru saja menyetujui untuk mengirimkan 14 tank Leopard 2 ke Ukraina. Ia juga mengizinkan negara-negara Eropa lainnya untuk mengirim tank, setelah melalui perdebatan sengit selama berminggu-minggu dan meningkatnya tekanan dari sekutu.
Namun pernyataan sebaliknya diungkapkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Kemarin ia mengatakan bahwa tidak akan mengesampingkan pengiriman pesawat tempur ke Ukraina namun memperingatkan risiko eskalasi konflik. "Pada prinsipnya tidak ada yang dikecualikan," kata Macron setelah berbicara dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte ketika ditanya tentang kemungkinan mengirim jet ke Kyiv saat memerangi invasi Rusia.
Tetapi Macron menetapkan serangkaian kriteria sebelum membuat keputusan apa pun. Sebabnya Ukraina meminta tambahan senjata canggih dari Barat hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat, Jerman dan sekutunya setuju untuk mengirimkan tank.
Macron menegaskan bahwa pengiriman senjata tidak boleh melemahkan kapasitas angkatan bersenjata Prancis. Dia juga mengatakan bahwa Ukraina belum meminta jet tempur.
Simak: Top 3 Dunia: Ukraina Minta Jet Tempur F-16, Kekayaan Orang Terkaya Asia Melorot
TASS | NDTV