Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, pada Rabu, 31 Juli 2024. Prabowo mengatakan Indonesia akan mempertahankan hubungan dengan "sahabat karib" Rusia usai pertemuan tersebut. Ia berharap kerja sama yang lebih kuat di bidang pertahanan, energi, dan pendidikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo, yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan, akan mengambil alih jabatan presiden dari Joko Widodo pada bulan Oktober. "Kami menganggap Rusia sebagai teman baik," katanya. "Saya ingin terus menjaga dan meningkatkan hubungan ini. Dalam sejarah kita, kita ingat bahwa Rusia selalu membantu kita dalam banyak hal ketika kita mengalami kesulitan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo juga menyatakan niatnya untuk melanjutkan kemitraan di bidang pertahanan dan energi nuklir, serta mengirim pelajar Indonesia ke Rusia untuk belajar kedokteran.
Perjalanan ke Moskow dilakukan beberapa bulan setelah Prabowo mengunjungi Beijing untuk bertemu Presiden Xi Jinping. Prabowo juga menegaskan "kebijakan persahabatan" Indonesia dengan Cina.
Prabowo telah mengatakan bahwa dia akan menjalin hubungan dengan negara mana pun, baik Cina maupun Amerika Serikat, dalam kebijakan luar negeri non-bloknya.
“Di sektor energi nuklir, saya membahas ini dengan beberapa institusi terkait (di Rusia), kemungkinan kita bekerja sama pada bidang reaktor modular dan reaktor utama,” kata Prabowo seperti disiarkan oleh sejumlah stasiun TV asing yang meliput di Kremlin.
Reaktor nuklir merupakan salah satu komponen penting dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Rusia saat ini merupakan salah satu negara di dunia yang kebutuhan listriknya dipasok dari nuklir.
Putin tidak langsung memberikan tanggapannya, karena keduanya bakal melanjutkan pertemuan secara tertutup dalam format santap pagi bersama yang kemungkinan dijadwalkan berlangsung, Kamis, 1 Agustus 2024. Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Putin bakal mendiskusikan berbagai isu dan menjajaki peluang kerja sama dua negara secara lebih detail.
Selain soal nuklir, Prabowo dalam pertemuannya dengan Putin juga menyampaikan minatnya untuk mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di universitas-universitas Rusia, terutama untuk jurusan kedokteran dan teknik.
Prabowo menyebut Indonesia saat ini masih kekurangan 160.000 dokter, dan dia bertekad untuk menutup kekurangan itu saat resmi menjabat sebagai presiden.
“Jika memungkinkan, kami ingin mengirim putra-putri kami untuk menempuh pendidikan tinggi di kampus-kampus Rusia, khususnya bidang kedokteran dan teknik, dan saya berencana mengalokasikan secara khusus anggaran untuk program beasiswa ini,” kata Prabowo ke Putin.
Dia melanjutkan Rusia pernah menjadi salah satu tujuan utama mahasiswa Indonesia untuk bersekolah khususnya pada dekade 1960-an.
Kemudian, Prabowo juga menyoroti kerja sama dua negara bidang pertahanan, industri pertahanan, dan pariwisata. Dia menekankan hubungan dua negara saat ini telah terjalin dengan baik, dan dia bertekad untuk meningkatkan dan memperkuat kerja sama itu ke depannya.
Prabowo, yang berbicara setelah Putin, menyebut bahwa dalam 4 tahun terakhir, dia telah empat kali berkunjung ke Rusia. “Ini keempat kalinya saya ke Rusia dalam 4 tahun terakhir, tetapi ini yang pertama bagi saya diterima di Kremlin oleh Presiden Putin,” kata Prabowo.
Presiden Putin merupakan kepala negara keempat yang ditemui Prabowo dalam rangkaian lawatan luar negerinya sejak minggu lalu. Dia sebelumnya bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Paris, Presiden Serbia Aleksander Vui di Beograd, dan Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan di Ankara.
Putin dikutip oleh kantor berita negara Rusia TASS Rusia mengatakan bahwa Rusia siap untuk meningkatkan pasokan produk pertanian, melaksanakan proyek investasi di bidang energi, transportasi, dan infrastruktur.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip oleh TASS mengatakan bahwa peran Indonesia dalam perang di Ukraina, "berkembang secara signifikan saat ini".
Tahun lalu, Prabowo mengusulkan penyelesaian damai untuk perang yang mencakup gencatan senjata dan zona demiliterisasi dalam pidatonya di pertemuan puncak keamanan Dialog Shangri-La di Singapura.
ANTARA | REUTERS
Pilihan editor: Dua Jurnalis Al Jazeera Tewas saat Meliput Kediaman Ismail Haniyeh di Gaza