Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Prancis Panggil Duta Besar Rusia setelah Kematian Oposisi Rusia Alexei Navalny

Prancis memanggil Duta Besar Rusia di Paris menyusul kematian Alexei Navalny, pemimpin oposisi Rusia. Jerman pun melakukan hal serupa.

21 Februari 2024 | 08.42 WIB

Alexei Navalny. REUTERS/Maxim Shemetov
Perbesar
Alexei Navalny. REUTERS/Maxim Shemetov

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis memanggil Duta Besar Rusia di Paris setelah meninggalnya pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di penjara. Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Prancis pada Selasa, 20 Februari 2024, yang sekaligus membenarkan beberapa laporan media sebelumnya tentang pemanggilan Duta Besar tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut Duta Besar Rusia untuk Prancis dipanggil pada Senin, 19 Februari 2024. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne mengatakan saat berkunjung ke Argentina bahwa Duta Besar Rusia di Paris akan dipanggil.

“Rezim Vladimir Putin sekali lagi menunjukkan sifat aslinya,” kata Sejourne dari Prancis, Senin.

Selain Prancis, Jerman juga mengambil tindakan memanggil Duta Besar Rusia di Berlin pada Senin, 19 Februari 2024, atas kematian Navalny. Kementerian Luar Negeri Norwegia pun mengeluarkan pernyataan akan memanggil diplomat tertinggi Rusia "untuk berbicara" tentang kematian Navalny.


Menurut laporan pihak penjara Rusia pada 16 Februari 2024, Navalny, 47 tahun, meninggal setelah pingsan di koloni tahanan “Serigala Kutub” yang berada di utara Lingkaran Arktik Rusia - tempat dia menjalani hukuman penjara tiga dekade. Navalny yang seorang pengacara dan aktivis antirasuah itu, merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan dan langsung kehilangan kesadaran.



Pemimpin negara-negara Barat dan pendukung Navalny mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin bertanggung jawab atas kematian aktivis tersebut. Kremlin membantah terlibat dan mengatakan klaim Barat bahwa Putin bertanggung jawab tidak dapat diterima.Istri Navalny, Yulia Navalnaya, juga menuding Putin membunuh suaminya dalam sebuah video berdurasi hampir sembilan menit yang ia unggah di akun Instagram milik mendiang Navalny pada Senin, 19 Februari 2024.
 


“Vladimir Putin membunuh suami saya,” kata Navalnaya dalam video tersebut. “Dengan membunuh Alexei, Putin membunuh separuh diri saya - separuh hati saya dan separuh jiwa saya.”
 


Dia kemudian meminta Uni Eropa untuk tidak mengakui pemilu Rusia pada Maret 2024 mendatang. Ketika ditanya tentang tuduhan Navalnaya bahwa Putin telah membunuh suaminya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa, 20 Februari 2024, tidak dapat berkomentar mengingat situasinya.


 
“Kami membiarkannya tanpa komentar. Tentu saja, ini adalah tuduhan yang sangat tidak berdasar dan menjengkelkan terhadap kepala negara Rusia. Namun mengingat Yulia Navalnaya telah menjanda beberapa hari sebelumnya, saya akan membiarkannya tanpa komentar,” kata Peskov.
 


REUTERS | FRANCE24

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus