Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak dilakukannya gencatan senjata antara Hamas Israel di Gaza. Pernyataan itu diungkapkan Macron saat ia membuka konferensi tentang bantuan untuk wilayah Palestina, yang dibombardir oleh Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Dalam jangka pendek, kita perlu berupaya melindungi warga sipil. Untuk melakukan hal itu, kita memerlukan jeda kemanusiaan secepatnya dan kita harus berupaya menuju gencatan senjata,” kata Macron kepada para delegasi di Paris..
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Macron berbicara dengan Netanyahu pada hari Selasa. Keduanya akan berbicara lagi setelah konferensi bantuan hari Kamis selesai, kata Istana Elysee.
Moshe Tetro, seorang perwira militer Israel yang menangani urusan sipil di Gaza, mengatakan pada hari Kamis bahwa meskipun “situasi sipil di Jalur Gaza tidak mudah.” Israel juga menyatakan tidak ada krisis kemanusiaan di Gaza.
Negosiasi sedang dilakukan untuk pembebasan selusin sandera yang ditahan oleh Hamas, termasuk enam warga Amerika, sebagai imbalan atas gencatan senjata tiga hari di Jalur Gaza, kata sumber yang dekat dengan Hamas, pada Rabu, 8 November 2023.
Sumber lain mengatakan Qatar memediasi negosiasi melalui koordinasi dengan Amerika Serikat untuk membebaskan 10-15 sandera dengan imbalan gencatan senjata satu hingga dua hari.
Qatar, seperti Mesir, telah memainkan peran penting dalam upaya memberikan lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza. Macron berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani pada hari Selasa, kata kantornya.
Israel tidak ikut serta dalam perundingan mengenai bantuan bagi warga sipil di daerah kantong berpenduduk 2,4 juta jiwa yang dikelola Hamas. Militan Hamas menyerbu melintasi perbatasan dari Gaza ke Israel pada tanggal 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 240 orang, kata para pejabat Israel. Sejak perang berkobar, lebih dari 10.000 rakyat Palestina telah tewas.
Israel membalas dengan pemboman besar-besaran dan invasi darat tanpa henti di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak akan ada bahan bakar yang dikirim ke Gaza dan tidak ada gencatan senjata dengan Hamas kecuali para sandera dibebaskan.
AL ARABIYA
Pilihan Editor: Korupsi, Mantan Menpora Malaysia Syed Saddiq Divonis 7 Tahun Penjara