Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Presiden Taiwan Lai Ching-te Tawarkan Cina untuk Dialog

Presiden Taiwan Lai Ching-te membuka pintu dialog dengan Beijing berselang dua hari setelah Cina latihan militer dekat Taiwan

26 Mei 2024 | 19.53 WIB

Kapal perang Cina saat latihan militer di lepas pantai Cina dekat Fuzhou, Provinsi Fujian, di seberang Kepulauan Matsu yang dikuasai Taiwan, Cina, 11 April 2023. REUTERS/Thomas Peter
Perbesar
Kapal perang Cina saat latihan militer di lepas pantai Cina dekat Fuzhou, Provinsi Fujian, di seberang Kepulauan Matsu yang dikuasai Taiwan, Cina, 11 April 2023. REUTERS/Thomas Peter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Presiden Taiwan Lai Ching-te pada Minggu, 26 Mei 2024, kembali mengutarakan niat bekerja sama dengan Cina berselang dua hari setelah Beijing melakukan latihan militer dekat Pulau Taiwan. Lai pun berharap bisa meningkatkan sikap saling mengerti dan rekonsiliasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Cina, yang mengklaim sebagai Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari negara itu, melakukan latihan militer pada Kamis dan Jumat kemarin dengan menyebut latihan militer itu sebagai hukuman setelah pidato inagurasi Lai pada Senin, 20 Mei 2024, dinilai Beijing mendorong Taiwan untuk melepaskan diri dari Cina dan menjadi negara merdeka.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cina telah berulang kali mengecam Lai sebagai separatis. Lai menolak klaim kedaulatan Beijing atas wilayah Taiwan dengan mengatakan hanya warga Taiwan yang boleh menentukan masa depan Taiwan. Lai sudah berulang kali menawarkan dialog, namun ditolak.     

Dalam pidatonya dihadapan anggota Partai Democratic Progressive Party (DPP) di Tainan, Lai meminta pada Cina agar saling berbagi tanggung jawab dalam mewujudkan stabilitas di Taiwan. Partai Democratic Progressive adalah partai berkuasa di Taiwan saat ini.  

Lai, yang memenangkan pemilu pada Januari 2024, juga mengutarakan keinginan meningkatkan hubungan saling pengertian dan rekonsiliasi dengan Cina sebagai bentuk pertukaran, kerja sama, saling menciptakan peluang yang menguntungkan kedua belah pihak dan mewujudkan sebuah perdamaian serta kemakmuran. Saat yang sama, Lai berterima kasih pada Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia karena sudah mengutarakan kekhawatiran atas latihan militer yang dilakukan Cina dekat Taiwan.  

“Dunia internasional tidak akan bisa menerima negara yang menciptakan ketegangan di Selat Taiwan dan berdampak pada stabilitas di kawasan,” kata Lai. Taipe mengutuk latihan militer yang dilakukan Beijing.  

Dalam empat tahun terakhir, Cina rutin melakukan aktivitas militer disekitar Taiwan sebagai bentuk tekanan pada Taipe yang punya pemerintahan sendiri. Pada Minggu, 26 Mei 2024, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan garnisun di Pulau Erdan adalah milik Taipe yang juga berkuasa atas Pulau Kinmen yang berdampingan dengan Kota Xianmen dan Kota Quanzhou di Cina. Di Pulau Erdan telah ditemukan sebuah karton dari kardus bertuliskan slogan-slogan politik dengan aksara mandarin yang biasa digunakan warga Cina. 

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus