Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - María Estela Martínez Cartas de Perón atau Isabel Martínez de Perón, populer dengan nama Isabel Peron merupakan mantan presiden Argentina yang pernah dipenjara selama 8 tahun pada 20 Maret 1969. Ia adalah presiden perempuan pertama di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Isabel Perón lahir pada 4 Februari 1931 di La Rioja, Argentina dan berasal dari keluarga kalangan menengah ke bawah. Karena masalah finansial, ia pun tidak dapat melanjutkan pendidikannya setelah kelas lima dan memutuskan untuk menjadi penari klub malam di usia yang masih belia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dari sanalah Isabel mengenal Juan Peron, seorang politisi yang 35 tahun lebih tua darinya, saat dia berada di pengasingan. Dinukil dari The Famous People, mereka bertemu pada 1955 atau 1956 dan, melepaskan karirnya di bisnis pertunjukan lalu menjadi sekretaris pribadi Juan dan menikah pada 1961.
Dilansir dari Reuters, Orang Argentina memiliki panggilan untuk Isabela Perón yakni Isabelita, atau Little Isabel. Namun dia yang merupakan istri ketiga itu tidak pernah memenangkan hati mereka seperti istri kedua Peron, Eva Peron, atau Evita, yang hingga saat ini dipuja banyak orang karena karyanya demi kepentingan masyarakat miskin.
Isabel menjadi politikus dan wakil presiden yang mendampingi suaminya menjabat sebagai presiden Argentina pada masa 1973-1974. Namun, Juan Peron meninggal pada 1974 karena masalah kesehatan yang membuat Isabel Peron mewarisi jabatan tersebut.
Ia kemudian menyandang status presiden perempuan pertama di Argentina dan juga dunia. Isabel Perón menjabat sebagai presiden Argentina pada masa 1974-1976.
Meskipun ia secara aktif berkampanye untuk suaminya dan membantu mempersiapkan kembalinya sang suami ke tampuk kekuasaan, ia harus berjuang dalam perannya sebagai presiden wanita pertama Argentina di era yang ditandai dengan perpecahan dalam partai Peronis dan meningkatnya kekerasan antara gerilyawan sayap kiri dan pasukan pembunuh sayap kanan.
Para aktivis hak asasi manusia mengatakan hingga 2.000 orang diculik atau dibunuh oleh kelompok-kelompok pembunuh bayaran yang terkait dengan pemerintah selama dua tahun masa kekuasaannya.
Isabel Perón digulingkan dari kekuasaan oleh junta militer pada 1976 dan ditahan sebagai tahanan rumah di Argentina hingga 1981, sebelum akhirnya ia mengasingkan diri di Spanyol dan tinggal di sana sejak saat itu.
Dikutip dari Prezi.com, meskipun kepresidenannya tidak begitu sukses, namun Isabel telah membuka jalan bagi para perempuan untuk memiliki kesempatan lebih terlibat dengan politik, dan memiliki suara.
Pada 2007 ketika Isabel Peron telah menjadi warga negara Spanyol, ia ditangkap atas perintah hakim Argentina mengenai tuduhan membiarkan angkatan bersenjata melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama masa kepresidenannya. Namun penangkapan itu hanya sementara dan ia dibebaskan pada 2008.
SUKMASARI | VALMAI ALZENA KARLA
Pilihan editor: Presiden Wanita Pertama di Dunia Isabel Peron, Berikut Drama Kehidupannya