Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Setelah Presiden Iran Tiada

Mohammad Mokhbar jadi Presiden Iran, gantikan Ebrahim Raisi yang meninggal karena kecelakaan helikopter. Kedubes gelar tahlilan.

22 Mei 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Ayatullah Ali Khamenei menunjuk Mohammad Mokhbar sebagai Presiden Iran, menggantikan Ebrahim Raisi yang meninggal akibat kecelakaan helikopter.

  • Mohammad Mokhbar adalah wakil presiden pertama Iran dan pernah menjabat pemimpin berbagai lembaga penting di Negeri Para Mullah.

  • Kedutaan Besar Iran di Jakarta menggelar tahlilan untuk mengenang wafatnya Presiden Ebrahim Raisi di kantor mereka, Jakarta Pusat, pada malam ini.

KABUT tebal membuat jarak pandang regu penyelamat terbatas saat mengevakuasi jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi di pegunungan di bagian barat laut Iran, Ahad malam waktu setempat, 19 Mei 2024. Helikopter yang dia tumpangi jatuh setelah meresmikan Bendungan Ghiz Ghalesi, bagian dari proyek kerja sama Iran-Azerbaijan. Keesokan harinya, Pemerintah Republik Islam Iran mengabarkan kematian presiden 63 tahun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kini jabatan kepala pemerintahan di negara Islam itu diteruskan oleh wakilnya, Mohammad Mokhbar. Pengumuman itu disampaikan pemimpin tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Senin, 20 Mei 2024. Khamenei, 85 tahun, adalah pejabat paling berkuasa dan memiliki kendali langsung atas pemerintahan Iran, termasuk presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami akan mengikuti jejak Raisi dalam menjalankan tugas yang dipercayakan tanpa gangguan apa pun," kata Mohammad Mokhbar, seperti dikutip dari media pemerintah Iran, IRNA. Khamenei juga memerintahkan Mokhbar bersama kepala legislatif dan kepala peradilan menggelar pemilihan presiden baru dalam 50 hari setelah kematian Raisi. IRNA menulis bahwa pendaftaran calon presiden akan dilakukan pada 30 Mei hingga 3 Juni 2024 dan pemilihan dijadwalkan berlangsung pada 28 Juni.

Meski hanya akan memimpin dalam waktu singkat, pelaksana tugas Presiden Iran, Mohammad Mohkbar, termasuk pejabat paling berpengaruh. Ia wakil presiden pertama dari 12 wakil presiden. Berbeda dari negara lain—dengan wakil presiden ikut dipilih dalam sistem pemilihan rakyat—pendamping presiden di Iran merupakan hasil penunjukan. Tugasnya mengambil sebagian kekuasaan perdana menteri setelah posisi tersebut dihapuskan pada 1989. Mereka bekerja layaknya kabinet.

Mohammad Mokhbar (kedua dari kiri) di sela rapat kabinet pemerintahan Iran di Teheran, Iran, 20 Mei 2024. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS

Mokhbar, 68 tahun, ada di posisi teratas dibanding wakil presiden lain. The New York Times menulis, sebelum menempati posisi wakil presiden saat Raisi mulai menjabat pada 2021, Mokhbar malang melintang di banyak organisasi penting di Negeri Para Mullah. Mokhbar pernah menjadi Kepala Setad—nama lainnya adalah Eksekusi Perintah Imam Khamenei selama 14 tahun—organisasi amal bentukan pemimpin tertinggi. Amerika Serikat pernah menjatuhkan sanksi terhadap organisasi tersebut pada 2013 dengan menyebutnya sebagai "jaringan besar perusahaan-perusahaan yang menyembunyikan aset atas nama kepemimpinan pemerintah Iran". Demikian ditulis media Amerika Serikat, NPR, Senin, 20 Mei 2024.

Doktor hukum internasional itu juga pernah memiliki jabatan senior di Yayasan Mostazazan dan Sini Bank. Ketiga organisasi tersebut merupakan bagian dari jaringan entitas keuangan yang terikat dengan pemerintah yang asetnya mencapai miliaran dolar AS. 

Selama mendampingi Raisi di pucuk pemerintahan di Teheran, Mokhbar dikenal sebagai pejabat yang getol membangun hubungan dengan Rusia. Seperti dikutip dari Reuters, pada Oktober lalu, Mokhbar bersama sejumlah pejabat tinggi Iran berkunjung ke Moskow untuk pembelian rudal dan pesawat nirawak. 

Sesuai dengan perintah Khemenei, pemilihan presiden akan berlangsung kurang dari 50 hari lagi. Namun bukan berarti masa jabatan Mokhbar cuma seumur jagung. Dia juga berpotensi ikut dalam kontestasi pemilihan presiden. 

Sebelum ikut pemilihan, para calon presiden harus lolos dari kualifikasi Dewan Penjaga, badan yang anggotanya dipilih langsung oleh Khamenei. Pada pemilihan presiden 2021, misalnya, Ali Larijani, mantan sekretaris Majelis Tertinggi Keamanan Nasional; dan Eshaq Jahangiri, wakil presiden periode 2013-2021, dilarang ikut pemilu. Keputusan itu diyakini demi membuka jalan bagi Ebrahim Raisi

Dalam 50 hari ke depan, disebutkan bahwa akan muncul sederet nama dalam bursa calon Presiden Iran. Di antaranya Mohammad Bagher Ghalibaf, mantan Wali Kota Teheran; dan Mohammad Javad Zarif, eks menteri luar negeri. Seperti ditulis The National News, Ali Larijani, 65 tahun, juga masuk radar. Larijani ikut dalam pemilihan presiden pada 2005, tapi kalah oleh Mahmoud Ahmadinejad.

Pemakaman Presiden Iran dan Tahlilan di Kedutaan

Hingga kini, belum ada keterangan resmi seputar penyebab kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi—juga Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian. Spekulasi mengarah ke Israel, mengingat adanya ketegangan di antara kedua negara Timur Tengah tersebut. Pada 13-14 April lalu, Iran meluncurkan 200-an misil dan drone ke Israel. Mereka menyebutnya sebagai serangan balasan atas pengeboman kantor konsulat Iran di Damaskus, Siria, yang menewaskan delapan pejabat Garda Revolusi. Kematian Presiden Raisi dikait-kaitkan dengan pembunuhan Presiden Mohammad Ali Rajai pada 1981.

Meski demikian, tidak ada bukti yang menguatkan spekulasi tersebut. Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran periode 2013-2021, misalnya, malah menyalahkan embargo ekonomi yang diterapkan Amerika sehingga Iran kesulitan mendapatkan suku cadang untuk dunia penerbangan mereka.

Foto mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi saat upacara pemakaman yang diadakan di Tabriz, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 21 Mei 2024. Stringer/WANA via REUTERS

Kemarin, ribuan orang mengiringi jenazah Ebrahim Raisi yang diusung melewati Tabriz, kota terdekat dari lokasi musibah. Sebagian mengibarkan bendera Iran dan mengusung foto mendiang presiden. Dari Tabriz, jenazah diterbangkan ke Qom, kota suci kedua di Iran setelah Mashhad, sebelum menuju Teheran. Salat jenazah dijadwalkan akan diimami langsung oleh Ayatullah Ali Khamenei pada Rabu, 22 Mei 2024. Raisi akan dimakamkan di kota kelahirannya, Mashhad, Kamis, 23 Mei 2024.

Di Jakarta, Kedutaan Besar Republik Islam Iran menggelar doa bersama untuk mengenang Presiden Ebrahim Raisi—yang mengunjungi Jakarta tepat setahun lalu. Tahlilan itu dijadwalkan berlangsung di kantor kedutaan, Jalan Madiun Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, bakda magrib hari ini.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus