Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin parade militer peringatan ke-75 hari kemenangan Uni Soviet atas Jerman Nazi (Victory Day) pada 24 Juni yang sempat tertunda dari jadwal 9 Mei karena virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam pidatonya, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia bersedia bekerja sama dengan negara lain dalam membangun tatanan keamanan global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Putin menggunakan acara itu untuk menekankan bahwa Rusia tidak akan pernah melupakan kontribusi pasukan sekutu terhadap kekalahan fasisme Hitler dan Kekaisaran Jepang.
Putin juga secara khusus menyebutkan pentingnya front kedua, yang dibuka di Prancis selama musim panas 1944, ketika Inggris dan Amerika memimpin operasi pendaratan D-Day.
"Kami menghormati para pejuang pemberani dari angkatan bersenjata semua negara dan koalisi anti Hitler serta pencapaian semua pejuang melawan Nazisme, tanpa rasa takut bertugas di Eropa," kata Putin, dikutip dari RT, 25 Juni 2020.
T-34 tank era Uni Soviet melaju saat Parade Hari Kemenangan (Victory Day) di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, 24 Juni 2020. [REUTERS / Evgeny Biyatov]
Putin mencatat bahwa Rusia memahami betapa pentingnya memperkuat persahabatan dan kepercayaan antarmanusia untuk bekerja sama dalam isu paling mendesak internasional.
"Bersama sama menciptakan sistem keamanan yang andal, dan dibutuhkan dunia modern karena perubahan yang cepat," ujar Putin. "Hanya dengan bekerja sama kita dapat melindungi diri dari ancaman baru yang berbahaya."
Parade biasanya diadakan pada 9 Mei, namun ditunda karena pandemi Covid-19. Sebagai tindakan pencegahan, parade di Moskow menampilkan lebih sedikit peserta dari yang awalnya direncanakan. Acara ini dihadiri oleh para pemimpin dari sembilan negara dan sebagian perwakilan dari berbagai negara.
Kontingen militer dari Cina ikut serta, dan mereka bergabung dengan pasukan dari Armenia, Belarusia, Kazakhstan dan Serbia. Pada akhir acara, Putin meletakkan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal, bersama Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
ADITYO NUGROHO | RT